InfoSAWIT, MEDAN – Banyak petani sawit yang memulai usahanya dengan tertatih-tatih, tetapi dengan niat dan keinginan kuat, semua tantangan dapat dilalui. Demikian yang diungkapkan oleh Djend Muhayat dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan.
Diakui atau tidak banyak petani sawit yang berupaya untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit di usia 0-3 tahun, namu kerap dihadapkan pada berbagai kendala, termasuk ketersediaan modal kerja.
“Kunci utama dari produktivitas adalah memastikan populasi tanaman berada di atas 136 pokok per hektar. Ini menjadi modal utama yang harus dipastikan,” ujar Djend Muhayat dikutip InfoSAWIT dari PPKS TV ditulis Minggu (27/7/2024).
BACA JUGA: Konsisten Dampingi Petani Sawit Swadaya, SPKS Dianugerahi Apresiasi Medbun Award 2024
Lantas untuk mengoptimalkan produksi, gawangan dan piringan pohon harus selalu bersih. Fokus pada piringan pohon dengan lebar minimal 2 meter sangat penting agar pemupukan dapat dilakukan dengan efektif.
Aplikasi pupuk tidak bisa diabaikan. Pupuk harus diberikan sesuai jadwal, yakni pada usia 1 tahun, 3 tahun, 5 tahun, 8 tahun, dan seterusnya. Penggunaan pupuk NPK 12-12-17 dianjurkan, namun jika tidak tersedia, pupuk alternatif dengan dosis yang sesuai dapat digunakan. “Jika tidak bisa memberikan dosis penuh karena keterbatasan modal, berikan sesuai kemampuan, tetapi tetap mencapai total 2,5 kg per tahun,” tambah Djend Muhayat.
Pengelolaan modal yang bijak juga penting. Pekerjaan yang bisa dilakukan sendiri sebaiknya tidak diserahkan kepada orang lain untuk menghemat biaya. “Kecintaan terhadap kebun harus diiringi dengan rutin mengecek kondisi kebun untuk mitigasi cepat terhadap masalah yang muncul,” katanya.
BACA JUGA: Masyarakat Batin Mudo Genduang Gugat Anak Usaha Astra Agro, Terkait Lahan Sawit
Penggunaan herbisida harus bijaksana karena harganya yang mahal. Djend Muhayat menekankan pentingnya mengikuti dosis anjuran agar penggunaan herbisida efisien dan efektif.
Terakhir, melakukan benchmarking dengan petani sukses sangat dianjurkan. Banyak petani milenial yang telah berhasil meningkatkan produktivitas kelapa sawitnya, seperti petani milenial di Jambi, Palembang, Singkil dan lokasi lainnya “Harapannya dari hanya 1 hektar kebun bisa berkembang menjadi 24 hektar, tentu saja dengan semangat dan strategi yang tepat,” tutup Djend Muhayat.
Semangat dan pengelolaan yang baik adalah kunci sukses bagi para petani kelapa sawit dalam meningkatkan produktivitas dan mencapai keberhasilan dalam usahanya. (T2)