InfoSAWIT, JAKARTA – Asian Agri, salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit besar di Sumatera, telah mengalami transformasi signifikan melalui penerapan teknologi digital. Inovasi ini memperkuat keberlanjutan operasional dari hulu ke hilir, serta memberikan dampak positif pada produktivitas, efisiensi, dan tanggung jawab lingkungan. Sebagai salah satu pemimpin industri, Asian Agri dan Apical memainkan peran kunci dalam mendorong perubahan ini.
Asian Agri memulai perjalanan digitalnya dengan meluncurkan program Asian Agri Connected Plantation pada tahun 2016, yang kemudian dilanjutkan dengan Asian Agri Connected Mill pada tahun 2019. Inisiatif ini bertujuan menciptakan nilai tambah dalam operasional bisnis, meningkatkan kualitas dan produktivitas, serta mengurangi biaya secara kompetitif.
Deputy Head of Digital Transformation Asian Agri, Marjan Purba menjelaskan, bahwa transformasi digital ini akan meningkatkan disiplin dan integritas operasional di lapangan, serta menghasilkan pekerjaan yang lebih berkualitas dan data yang lebih akurat dan transparan.
BACA JUGA:
“Transformasi digital di perkebunan kelapa sawit akan meningkatkan disiplin dan integritas operasional di lapangan, hal ini akan menghasilkan pekerjaan yang lebih berkualitas, data yang lebih akurat, transparan, dan cepat, sehingga pengambilan keputusan juga akan lebih tepat sasaran,” kata Marjan dalam sebuah acara yang diadakan oleh Asian Agri & Apical, yang dihadiri oleh InfoSAWIT.
Dalam Roadmap Palm Upstream Digital Ecosystem, Asian Agri telah mempersiapkan konsep digitalisasi dari perkebunan hingga pabrik. Melalui Connected Plantation, perusahaan mengintegrasikan proses budidaya dari penanaman, perawatan, manajemen air, pemanenan, hingga evakuasi, serta menerapkan aerial imaging dan precision agri. (T2)