InfoSAWIT, BANDUNG – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, melalui Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalteng, mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) terkait Optimalisasi Peningkatan Kualitas Penggunaan Dana Bagi Hasil (DBH) Perkebunan Sawit. Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan dan bertempat di Kanwil DJBC, Bandung, Jawa Barat.
Bimtek ini berfokus pada evaluasi pelaksanaan Dana Bagi Hasil (DBH) yang telah berjalan serta persiapan untuk pengelolaan DBH tahun 2025. DBH sendiri diatur dalam UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi ketimpangan fiskal antara pusat dan daerah, serta untuk menanggulangi eksternalitas negatif dan meningkatkan pemerataan di wilayah non-penghasil.
Dalam arahannya, Ketua Tim DBH Non-SDA, Mariana Dian Safitri, menjelaskan bahwa ada penurunan pungutan ekspor, sehingga berpengaruh pada transfer dana ke daerah. “Pada tahap pertama, sebanyak 329 daerah sudah menerima DBH, sementara 20 daerah lainnya belum. Di tahap kedua, 168 daerah sudah menerima dana, 100 daerah telah direviu, 76 daerah dapat menerima dana, namun 24 daerah belum memenuhi ketentuan, dan 181 daerah belum menyampaikan syarat untuk pencairan tahap kedua,” ungkap Mariana dikutip InfoSAWIT, Minggu (29/9/2024).
BACA JUGA:
Di sisi lain, Kepala Disbun Provinsi Kalteng, Rizky Ramdahan Badjuri, menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian berperan penting dalam pendataan perkebunan sawit rakyat serta dalam pembinaan dan pendampingan sertifikasi *Indonesian Sustainable Palm Oil* (ISPO). “Pendataan ini berdasarkan Keputusan Dirjen Perkebunan Nomor 37 Tahun 2024 tentang Pedoman Penerbitan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB),” jelas Rizky. Ia menambahkan, pembinaan sertifikasi ISPO dilakukan sesuai dengan Permentan Nomor 38 Tahun 2020.
Bimtek ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat dari kementerian terkait, termasuk Ketua Kelompok Sumber Daya Lahan Dirat Aneka Salma Kementan, Rhomauli Siagian, serta Kepala Sub Direktorat Penghijauan Hutan KLHK, Maragona Purbo. Mereka memberikan pandangan mengenai pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan kualitas penggunaan DBH di bidang perkebunan sawit. (T2)