InfoSAWIT, JAKARTA – Curah hujan merupakan faktor kunci dalam keberhasilan perkebunan kelapa sawit. Air yang cukup menjadi sumber kehidupan bagi tanaman sawit, yang sangat bergantung pada curah hujan untuk tumbuh optimal dan menghasilkan buah berkualitas.
Dikutip InfoSAWIT dari laman Facebook Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Minggu (20/10/2024), curah hujan yang ideal sangat mempengaruhi pertumbuhan akar, daun, serta produksi tandan buah segar (TBS) sawit. Dengan curah hujan yang memadai, proses pertumbuhan sawit dapat berjalan lebih efisien, yang pada akhirnya berkontribusi pada hasil produksi yang lebih tinggi.
Lantas, bagaimana kondisi curah hujan yang ideal untuk kelapa sawit? Berdasarkan penelitian PPKS, kondisi optimal untuk perkebunan sawit berada di kisaran 1.700 hingga 3.000 mm per tahun. Selain itu, curah hujan harus merata sepanjang tahun, dengan bulan kering (BK) tidak lebih dari tiga bulan, di mana curah hujan berada di bawah 60 mm per bulan. Periode dry spell, atau kekeringan, juga harus lebih pendek dari 20 hari agar tanah tidak mengalami defisit air lebih dari 200 mm per bulan.
BACA JUGA:
Oleh karena itu, memantau curah hujan secara rutin adalah langkah penting dalam menjaga produktivitas kebun sawit. Dengan memahami dan mengelola faktor cuaca ini, petani sawit dapat mengoptimalkan hasil kebunnya dan mencegah risiko penurunan produksi akibat kekurangan air.
Mari terus pantau dan perhatikan curah hujan di kebun kelapa sawit, demi hasil produksi yang lebih baik dan keberlanjutan perkebunan. Informasi ini tidak hanya bermanfaat bagi petani, tetapi juga untuk keberlanjutan industri kelapa sawit secara keseluruhan. (T2)