InfoSAWIT, MUKOMUKO – Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, berhasil merealisasikan program peremajaan sawit rakyat seluas 906 hektare dari target 1.000 hektare pada 2024. Upaya ini dilakukan untuk mengganti tanaman kelapa sawit yang tidak produktif akibat penggunaan bibit asalan dan usia tanaman yang sudah tua.
“Realisasi tersebut mencakup lahan yang sudah terlaksana dan yang masih dalam proses di tingkat provinsi maupun Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian,” kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Mukomuko, Iwan Cahaya, dikutip InfoSAWIT dari Antara, Senin (30/11/2024).
Dari total realisasi, sebanyak 67,8 hektare telah mencapai tahap Perjanjian Kerja Sama (PKS) tahap II. Sementara itu, 342,42 hektare masih menunggu rekomendasi teknis tahap I, 229,76 hektare pada tahap III, 181 hektare dalam verifikasi berkas tahap IV, dan 106 hektare sedang melengkapi administrasi tahap V.
BACA JUGA: 150 Ribu Petani Babel, Mayoritas Mengelola Perkebunan Sawit
Meski realisasi peremajaan untuk tahun 2024 mencapai 906 hektare, pelaksanaan kegiatan seperti tumbang chipping baru akan dimulai pada 2025. Hal serupa juga terjadi pada realisasi peremajaan 700 hektare pada 2023, yang pengerjaannya dilakukan sepanjang 2024.
Dinas Pertanian Mukomuko juga menetapkan target peremajaan kelapa sawit rakyat sebesar 1.000 hektare untuk tahun 2025, sama seperti target tahun sebelumnya. “Target ini untuk mengganti tanaman kelapa sawit yang sudah tidak produktif, agar memberikan hasil lebih baik bagi petani,” ujar Iwan.
Saat ini, sejumlah kelompok tani di Mukomuko telah mengajukan proposal usulan program peremajaan kelapa sawit. Proposal tersebut akan dimasukkan ke dalam target peremajaan tahun mendatang.
BACA JUGA: Laju Peremajaan Kelapa Sawit di Malaysia dan Indonesia Masih di Bawah Target
Langkah peremajaan ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kebun sawit rakyat sekaligus memberikan dampak positif terhadap perekonomian petani. Dukungan administrasi dan teknis dari pemerintah terus diperkuat guna memastikan keberhasilan program tersebut.
Dengan luas lahan sawit rakyat yang masih menggunakan bibit asalan, Mukomuko berpotensi menjadi salah satu daerah terdepan dalam meningkatkan kualitas dan hasil perkebunan sawit nasional. (T2)