InfoSAWIT, TOLITOLI – Kabupaten Tolitoli, yang dikenal sebagai salah satu penghasil cengkeh, ternyata memiliki tantangan besar dalam meningkatkan produktivitas kelapa sawit. Menurut Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tolitoli, Hi. Herman Madjid, rendahnya produktivitas kelapa sawit di daerah tersebut disebabkan oleh kurangnya sarana prasarana serta penggunaan bibit sawit yang tidak unggul.
“Banyak masyarakat setempat memesan bibit sawit secara online tanpa memastikan kualitasnya. Akibatnya, hasil produksi kelapa sawit di daerah ini menjadi rendah,” ungkap Hi. Herman Madjid dilansir InfoSAWIT dari KBRN RRI, Selasa (28/1/2025).
Mengatasi masalah ini, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tolitoli telah mengambil langkah konkret dengan memberikan edukasi langsung kepada masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman petani mengenai pentingnya penggunaan bibit sawit unggul yang berkualitas. Selain itu, pihak dinas juga tengah menyusun Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan, yang akan menjadi panduan dalam meningkatkan produktivitas kelapa sawit di daerah tersebut.
“Dengan edukasi ini, kami berharap produktivitas kelapa sawit di Kabupaten Tolitoli dapat meningkat secara signifikan,” tambah Hi. Herman.
Kabupaten Tolitoli sendiri memiliki potensi besar dalam pengembangan kelapa sawit. Namun, produktivitasnya dinilai masih sangat rendah dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Oleh karena itu, Hi. Herman menegaskan pentingnya langkah strategis untuk menjadikan kelapa sawit sebagai komoditas unggulan yang mampu berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah dan nasional.
BACA JUGA: Pejabat Gubernur Papua Mendorong Pengembangan Perkebunan Sawit dan Sektor Kelautan
Industri kelapa sawit, yang telah menjadi penggerak utama perekonomian Indonesia, menyediakan lapangan pekerjaan bagi sekitar 16 juta tenaga kerja, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan peningkatan produktivitas di Tolitoli, sektor ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat lokal dan mengoptimalkan potensi ekonomi wilayah tersebut. (T2)