InfoSAWIT, JAKARTA – Johan Sukardi resmi menjabat sebagai Ketua Alumni Institut Pertanian Stiper (KAINSTIPER) periode 2023-2028. Seorang planter sawit berpengalaman, Johan berkomitmen menjadikan KAINSTIPER sebagai mitra strategis dalam pengembangan sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan yang berkelanjutan.
Momentum ini terjadi dalam Musyawarah Nasional (Munas) KAINSTIPER 2023 yang dihadiri para alumni Instiper Yogyakarta dari berbagai daerah. Dalam pidatonya, Johan menegaskan bahwa peran KAINSTIPER tidak hanya sebagai wadah silaturahmi, tetapi juga sebagai pusat kajian ilmiah yang mampu memberikan dampak nyata bagi sektor pertanian dan perkebunan.
Sejak dilantik, Johan segera mencanangkan berbagai program strategis. Salah satu fokus utama adalah penguatan peran KAINSTIPER dalam isu ketahanan pangan dan keberlanjutan perkebunan sawit.
BACA JUGA: Pendekatan Yurisdiksi Didorong untuk Keberlanjutan Industri Kelapa Sawit
“Kami ingin KAINSTIPER hadir dalam forum strategis, memberikan kajian berbasis data, dan menjadi mitra pemerintah serta pelaku usaha,” ujar Johan dalam wawancara dengan InfoSAWIT, belum lama ini.
Sebagai langkah awal, Munas 2023 telah menghasilkan Forum Dialog Ketahanan Pangan, yang melibatkan akademisi, pelaku usaha, serta lembaga pemerintah. Johan menegaskan bahwa dialog ini akan terus dikembangkan untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan yang konkret.
Di sektor perkebunan sawit, Johan menyoroti isu kampanye negatif dari negara-negara Eropa yang sering kali dianggap sebagai bentuk persaingan dagang. Menurutnya, kelapa sawit sebagai komoditas strategis harus dilindungi dengan kebijakan yang berbasis realitas di lapangan.
BACA JUGA: Pekebun Cikeusik Berhasil Panen Padi Gogo di Lahan Sawit, Dukung Swasembada Pangan
“Kami akan mengkaji kebijakan pemerintah secara ilmiah agar regulasi tetap mendukung investasi dan daya saing industri sawit,” tegasnya.
Selain program strategis di bidang pertanian dan perkebunan, Johan juga menargetkan penguatan internal organisasi. Beberapa langkah yang disiapkan meliputi pengembangan database alumni, pembentukan Pengurus Daerah (Pengda) di Indonesia Timur, serta penyelenggaraan Musyawarah Daerah (Musda) untuk memperkuat struktur organisasi.
“Kami ingin menjadikan alumni Instiper lebih solid. Ke depan, akan ada kegiatan sosial dan unit usaha ekonomi yang mendukung logistik organisasi,” jelasnya.
BACA JUGA: Wilmar Tetapkan Target Pengurangan Emisi Karbon Sesuai Standar SBTi
Sebagai bagian dari konsolidasi alumni, KAINSTIPER juga merencanakan Dies Natalis pada akhir tahun ini. Acara ini bertujuan untuk mempererat jejaring alumni dari berbagai daerah serta memperkuat solidaritas antaranggota. (T2)