InfoSAWIT, SERDANG BEDAGAI – Komisi VII DPR RI memberikan dukungan penuh terhadap upaya hilirisasi kelapa sawit yang melibatkan masyarakat. Hal ini disampaikan dalam rangkaian Kunjungan Kerja Reses Komisi VII ke Sumatera Utara, di mana salah satu agendanya adalah menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PalmCo dan Koperasi Geral Nusantara di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Adolina, Kabupaten Serdang Bedagai, Kamis (10/4/2025).
Kerja sama ini menandai langkah inovatif dalam pemanfaatan batang sawit tua dari program replanting sebagai bahan baku industri nira gula sawit. Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Lamhot Sinaga, menyebut langkah ini tidak hanya menambah nilai ekonomi dari limbah kebun, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.
“Pemanfaatan batang sawit tua ini adalah bentuk hilirisasi yang nyata dan berpihak kepada rakyat. Kami mengapresiasi inisiatif yang membuka jalan bagi masyarakat untuk ikut serta dalam rantai industri sawit, bukan hanya sebagai pekebun, tetapi juga pelaku industri,” ujar Lamhot dilansir InfoSAWIT dari Parlementaria, Jumat (11/4/2025).
Lamhot menegaskan bahwa kelapa sawit merupakan salah satu komoditas strategis nasional yang menyumbang besar terhadap perekonomian, penciptaan lapangan kerja, dan kesejahteraan petani. Namun, sektor ini tengah menghadapi tekanan berat di tengah kondisi geopolitik global, terutama pasca kenaikan tarif hingga 32 persen oleh Amerika Serikat terhadap produk turunan sawit.
“Industri padat karya seperti kelapa sawit kini menghadapi tantangan ganda, dari hambatan non-tarif hingga kampanye negatif yang tak jarang disertai standar ganda dari negara lain. Ini mengancam keberlanjutan industri dan nasib jutaan tenaga kerja,” jelas politisi Fraksi Partai Golkar ini.
Dalam kondisi tersebut, Lamhot mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan langkah reprisokal, yakni kebijakan balasan yang adil terhadap negara-negara yang memberlakukan kebijakan diskriminatif terhadap produk Indonesia. Menurutnya, pendekatan tersebut penting untuk memperkuat posisi tawar Indonesia di forum perdagangan internasional.
BACA JUGA: Saatnya Tingkatkan Produktivitas Sawit dengan Benih Asli Bersertifikat
Komisi VII DPR RI juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja mewujudkan inisiatif PKS ini. Mereka berharap model kerja sama ini bisa direplikasi di daerah lain sebagai bentuk penguatan sektor kelapa sawit nasional berbasis masyarakat.
“Ini bukan hanya proyek lokal, tapi contoh bagaimana hilirisasi bisa dilakukan dengan menyentuh rakyat secara langsung. Jika model seperti ini terus dikembangkan, maka Indonesia tidak hanya akan menjadi produsen sawit, tetapi juga pemain utama dalam industri turunannya,” tutup Lamhot. (T2)