RISEL: Malaysia Harus Prioritaskan Ekonomi Bio-Based untuk Keberlanjutan Industri Sawit

oleh -633 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT
InfoSAWIT
Dok. InfoSAWIT/Ilustrasi Perkebunan Kelapa Sawit.

InfoSAWIT, PETALING JAYA – Malaysia perlu segera memprioritaskan keberlanjutan industri melalui penerapan ekonomi bio-based agar tetap kompetitif dan berkelanjutan di pasar global, terutama dalam sektor kelapa sawit. Seruan ini disampaikan oleh pendiri Research Institute for Sustainable Excellence and Leadership (RISEL), Hong Wai Onn.

Menurut Hong, sektor kelapa sawit Malaysia harus bergerak melampaui praktik tradisional yang berbasis komoditas semata. Ia menekankan pentingnya menciptakan nilai tambah melalui pemanfaatan biomassa, pemulihan metana, serta penerapan model bisnis sirkular yang memberikan manfaat lingkungan dan ekonomi.

“Sektor sawit kita harus berevolusi. Kita perlu memikirkan ulang cara menciptakan nilai, misalnya melalui konversi limbah menjadi energi terbarukan dan bahan kimia ramah lingkungan,” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip InfoSAWIT dari Bernama, Selasa (15/4/2025).

BACA JUGA: Stok Minyak Nabati India Terendah dalam Tiga Tahun, Impor Minyak Sawit Diprediksi Naik

Hong menyebutkan sejumlah inovasi yang telah diujicobakan maupun dikomersialkan, seperti pemanfaatan tandan kosong sawit menjadi biofuel dan biokimia, serta penangkapan gas metana dari limbah cair pabrik kelapa sawit untuk digunakan dalam teknologi energi terbarukan.

“Inovasi-inovasi ini tidak hanya menurunkan emisi, tetapi juga membuka sumber pendapatan baru yang dapat mendorong pergeseran Malaysia menuju ekonomi rendah karbon,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menepis anggapan bahwa ekonomi sirkular hanyalah sekadar slogan. Menurutnya, pendekatan ini merupakan strategi bisnis yang kuat dan visioner.

BACA JUGA: Global Witness Singgung Jejak Deforestasi Inggris, Indonesia dan Malaysia Perkuat Sawit Berkelanjutan

“Pola pikir sirkular—dengan desain untuk penggunaan ulang, pengurangan limbah, dan kolaborasi lintas sektor—memungkinkan industri untuk tumbuh secara berkelanjutan sekaligus menguntungkan,” tegasnya.

Hong juga menyoroti pentingnya pengembangan sumber daya manusia di masa depan. Ia mengatakan bahwa kebutuhan akan tenaga profesional yang memiliki keterampilan teknis dan mampu mendorong inovasi hijau terus meningkat. Mulai dari teknologi penangkapan karbon hingga bioteknologi, industri memerlukan pemimpin yang berpikir sistemik, mau terus belajar, dan berani menantang pola lama.

“Ke depan, bioteknologi dan simbiosis industri akan menjadi pengganggu besar ekonomi konvensional. Masa depan adalah tentang menggantikan bahan baku fosil dengan sumber hayati dan mengubah limbah industri menjadi sumber daya bernilai—mewujudkan ekonomi regeneratif sejak dari desain,” tutupnya. (T2)

InfoSAWIT

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO, biodiesel dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com