InfoSAWIT, JAKARTA – Kelapa sawit memegang peranan penting dalam perdagangan minyak nabati global. Namun, faktor-faktor seperti kondisi tanah, iklim, hama, penyakit, dan lingkungan dapat mempengaruhi produksi kelapa sawit. Salah satu upaya yang efektif untuk menjaga stabilitas produksi adalah dengan menjaga kelembaban tanah melalui metode vegetatif.
Metode vegetatif melibatkan penggunaan tanaman penutup tanah atau legume cover crop (LCC) sebagai sarana konservasi tanah dan air. LCC berperan dalam menekan pertumbuhan gulma, melindungi tanah dari sinar matahari langsung, menahan air hujan, mengurangi aliran permukaan, menjaga kelembaban tanah, dan meningkatkan kesuburan tanah sebagai pupuk hijau.
Beragam jenis tanaman LCC yang dapat digunakan, termasuk Mucuna bracteata (MB), Centrocema pubescens (CP), Calopogonium muconoides (CM), Pueraria javanica (PJ), dan Calopogonium caeruleum (CC). Mucuna bracteata khususnya merupakan pilihan populer bagi perkebunan kelapa sawit.
BACA JUGA: Perkiraan Iklim: El Niño Berakhir, La Nina Bakal Muncul di Tahun 2024
Mucuna bracteata, tanaman kacang-kacangan, memiliki daun hijau tua dengan ukuran yang cukup besar. Setiap batang dapat menghasilkan beberapa helai daun yang menutupi tanah dengan cepat, memberikan kelembaban pada tanah, dan melindungi permukaan tanah dari erosi. Akar Mucuna bracteata, termasuk jenis akar tunggang, membentuk hubungan simbiosis mutualisme dengan bakteri Rhizobium, meningkatkan kualitas tanah.
Dilansir InfoSAWIT dari Sulung Research, pada PT. Sawit Sumbermas Sarana Tbk di Kalimantan Tengah, penggunaan Mucuna bracteata telah terbukti efektif dalam menjaga kelembaban tanah dan mendukung produksi kelapa sawit yang stabil. Melalui penerapan tanaman LCC, areal perkebunan kelapa sawit mereka dapat mempertahankan kualitas tanah yang optimal, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan tanaman, dan akhirnya mendukung produktivitas kelapa sawit yang berkelanjutan.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Sumsel Periode I-Maret 2024 Tertinggi Rp 2.604,99/Kg
Dengan demikian, penggunaan tanaman penutup tanah seperti Mucuna bracteata bukan hanya memberikan manfaat lingkungan yang positif, tetapi juga membuktikan keberhasilannya dalam mendukung industri kelapa sawit secara keseluruhan. Langkah-langkah ini tidak hanya meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan industri kelapa sawit, tetapi juga menjadi contoh yang baik dalam penerapan praktik pertanian yang ramah lingkungan. (T2)