InfoSAWIT, JAKARTA – Hingga saat ini pembangunan ekonomi daerah dianggap masih belum menyentuh nadi kesejahteraan ekonomi masyarakat desa. Merujuk temuan Forum Pengembangan Pembaharuan Desa (FPPD), tingginya produktivitas sawit dan ekspansi yang meningkat drastis tidak menjadi jaminan meningkatnya kualitas hidup dan kesejahteraan petani sawit swadaya.
Beberapa Kabupaten di Riau tercatat sebagai pemasok sawit secara signifikan dan menyumbang tinggi pada PDRB, namun ternyata masih memiliki angka kemiskinan yang cukup tinggi. Lewat temuan itu FPPD yang didukung Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) mencoba merumuskan Desa Sawit Lestari, menyusul telah terbitnya UU No. 6 Tahun 2014 tetang Desa, lewat Buku Praktis Merintis Desa Sawit Lestari.
Dalam buku yang ditulis oleh Borni Kurniawan, Farid Hadi Rahman, Wahyu W Basjir, bakal memberikan gambaran lain upaya dalam mewujudkan desa sawit lestari.
BACA JUGA:
Dalam buku itu bakal dipaparkan mengenai sejarah perkebunan dan tata niaga sawit, lantas membahas kelembagaan dan konsolidasi desa bersawit dan sawit berdesa, yang dipaparkan lebih lanjut dalam turunan Bab nya, yakni, memetakan kepentingan petani sawur dan desa, memetakan kewenangan desa bersawit dan menggagas perencanaan penganggaran desa bersawit berkelanjutan.
Dalam buku ini juga disertai gambar dan tabel sehingga memudahkan pembaca dalam mencerna usulan Desa Sawit Lestari, yang didasari upaya dalam meningkatkan peran desa untuk meningkatkan perekonomian berbasis komoditas. (T2)