InfoSAWIT, NUSA DUA – Acara Pekan Riset Sawit Indonesia (PERISAI) 2024 yang diadakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) tahun ini kembali menggeliat dengan hadirnya para mahasiswa berbakat dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Salah satu momen yang dinanti-nantikan adalah Final Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa, yang berhasil menarik partisipasi luas dari mahasiswa di berbagai kampus, baik universitas maupun sekolah vokasi.
Dari 40 kelompok yang berkompetisi, akhirnya terpilihlah 10 besar finalis yang berkesempatan untuk mempresentasikan hasil penelitian mereka di hadapan Dewan Juri pada ajang final. Para finalis ini berasal dari berbagai daerah dan institusi terkemuka, menunjukkan bahwa minat terhadap penelitian kelapa sawit terus berkembang di kalangan akademisi muda.
Berikut daftar finalis yang masuk dalam 10 besar, 1. Citra Apriliana dari Universitas Sebelas Maret; 2. Fatimah Aqilah Azzahro dari Universitas Sebelas Maret; 3. Hestiva dari Universitas Tanjungpura; 4. Khusnul Humayatul Jannah S. dari Universitas Hasanuddin; 5. Muhammad Zakky Irsyada dari Universitas Negeri Semarang; 6. Muhammad Nuril Islam dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember; 7. Mutiara Sani Harahap dari Universitas Sumatera Utara; 8. Sekar Ayu Wulandari dari Institut Pertanian Bogor; 9. Wahyu Saputra dari Politeknik Negeri Lampung dan 10. Yudhi Tegar Julianto dari Institut Pertanian Bogor.
Dalam sambutannya, Direktur Utama BPDPKS, Eddy Abdurrachman, menyampaikan kebanggaannya terhadap semangat para mahasiswa yang terlibat dalam lomba ini. Ia menekankan bahwa tujuan utama dari kompetisi riset ini adalah untuk menumbuhkan minat penelitian tentang kelapa sawit sejak dini. Menurut Eddy, penelitian yang berkualitas sangat penting bagi pengembangan industri kelapa sawit yang tangguh dan berkelanjutan.
“Melalui lomba ini, kami berharap dapat mempertemukan para peneliti muda dengan pelaku industri sawit, serta pemerintah sebagai pembuat kebijakan. Dengan adanya ruang diskusi yang terbuka, kita dapat mendorong terjadinya komersialisasi hasil riset dan mempercepat inovasi di industri kelapa sawit nasional,” ujar Eddy dalam keterangannya dilihat InfoSAWIT, Kamis (3/10/2024).
BPDPKS juga berencana memfasilitasi business matching antara para peneliti dengan stakeholder di dunia usaha dan industri kelapa sawit. Harapannya, kolaborasi aktif antara peneliti dan industri dapat menjadi jembatan penting dalam mewujudkan pengembangan komersial yang inovatif dari hasil riset mahasiswa.
BACA JUGA: Koalisi Masyarakat Sipil: Batas Atas Perkebunan Sawit di Indonesia Hanya 18,15 Juta Hektar
Eddy juga menekankan pentingnya keterlibatan industri dalam mendukung penelitian kelapa sawit. Dengan partisipasi aktif dari dunia usaha, riset yang dihasilkan tidak hanya akan berhenti di laboratorium, tetapi juga dapat diimplementasikan secara nyata dalam dunia industri. Menurutnya, inilah salah satu kunci penting untuk memperkuat hubungan antara dunia akademik dan industri, demi kemajuan kelapa sawit Indonesia yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
