InfoSAWIT, JAKARTA – Industri kelapa sawit memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia, tidak hanya sebagai penyumbang devisa yang signifikan tetapi juga sebagai sektor yang memberikan lapangan kerja bagi jutaan orang, terutama di pedesaan. Meski demikian, sektor ini masih menghadapi berbagai tantangan dalam hal tata kelola, produktivitas, dan kemitraan yang memerlukan solusi segera. Upaya kolaborasi antara pemerintah, asosiasi petani, dan pelaku industri menjadi sangat penting untuk mengatasi persoalan-persoalan ini.
Salah satu isu utama yang perlu diselesaikan adalah aturan mengenai kewajiban Pabrik Kelapa Sawit (PKS) untuk memenuhi 20% bahan baku dari kebun milik sendiri. Aturan ini menjadi sumber perdebatan karena banyak PKS tidak memiliki kebun sendiri dan bergantung pada kemitraan dengan petani swadaya. Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Heru Tri Widiarto menegaskan pentingnya solusi praktis, seperti revisi kebijakan atau adopsi model kemitraan yang lebih fleksibel seperti sistem “Bapak Angkat.” Model ini memungkinkan PKS bekerja sama dengan petani untuk memastikan keberlanjutan pasokan bahan baku.
Persoalan legalitas lahan juga menjadi perhatian utama. Banyak kebun sawit, terutama yang berada di kawasan hutan, belum memiliki izin lengkap. “Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memiliki kewenangan untuk menyelesaikan persoalan ini, dan kami berkomitmen memfasilitasi solusinya dengan melibatkan seluruh pihak terkait, termasuk asosiasi petani dan perusahaan swasta,” ujar Heru.
BACA JUGA:
Kemitraan yang kuat menjadi kunci kesuksesan industri ini. Petani swadaya sering kali merasa kurang difasilitasi, meskipun undang-undang telah mengamanatkan bahwa kemitraan adalah inti dari industri sawit. Heru menekankan bahwa kolaborasi antara perusahaan besar dan petani kecil sangat penting untuk kesejahteraan bersama. “Perusahaan besar harus mendukung petani kecil, dan petani kecil harus memenuhi standar produksi yang baik demi mendukung industri ini,” tambahnya. (T2)
Sumber: Majalah InfoSAWIT Edisi Oktober 2024
