InfoSAWIT, JAKARTA – PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) mengumumkan rencana ambisius untuk meningkatkan laba bersih hingga 80% pada 2025 melalui strategi peningkatan produksi, penguatan infrastruktur, dan penerapan prinsip keberlanjutan.
Direktur Utama SSMS, Jap Hartono, menyatakan bahwa perusahaan akan mengalokasikan anggaran belanja modal sebesar Rp 700 miliar pada 2025. Dana tersebut akan digunakan untuk pemeliharaan perkebunan, pembelian alat berat, perawatan mesin, serta pengembangan infrastruktur dan fasilitas pendukung di area perkebunan.
“Investasi ini bertujuan untuk menunjang produktivitas pekerja, meningkatkan efisiensi biaya, dan menjaga kualitas serta kuantitas hasil produksi. Dengan proyeksi kenaikan harga crude palm oil (CPO) pada 2025, kami optimis dapat mencapai target peningkatan laba bersih sebesar 80% dibandingkan 2024,” ujar Hartono dalam keterangan tertulis dikutip InfoSAWIT, Minggu (29/12/2024).
BACA JUGA: PT Bumitama Gunajaya Agro Dorong Inovasi Lewat Research Plantation Talk
Sebagai salah satu pemain utama di industri kelapa sawit, SSMS berkomitmen menjalankan kebijakan no deforestation, no peat, no exploitation (NDPE) serta melindungi nilai konservasi tinggi (high conservation value) dan stok karbon tinggi (high carbon stock). Komitmen ini diwujudkan melalui kepatuhan terhadap peraturan nasional dan daerah, sambil memastikan keseimbangan antara kepentingan bisnis dan pelestarian lingkungan.
“Peningkatan infrastruktur tidak hanya untuk efisiensi jangka pendek, tetapi juga untuk mendukung praktik lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) yang lebih baik,” tambah Hartono.
SSMS mencatat pertumbuhan kinerja yang solid pada 2024. Dengan belanja modal sebesar Rp 1,2 triliun, perusahaan berhasil meningkatkan produksi tandan buah segar (TBS) inti sebesar 10% dan produksi CPO sebesar 15% dibandingkan 2023.
BACA JUGA: Kondisi Buruh Perkebunan Sawit: Antara Eksploitasi dan Harapan Perubahan
Pada kuartal III-2024, laba bersih SSMS mencapai Rp 609,26 miliar, naik 19% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Hartono menegaskan bahwa hasil ini membuktikan efektivitas strategi investasi dalam pengembangan infrastruktur dan peningkatan kualitas produksi.
Dengan anggaran Rp 700 miliar pada 2025, SSMS berharap dapat terus memacu produktivitas sekaligus mendukung pertumbuhan jangka panjang. “Kami yakin, investasi di infrastruktur dan keberlanjutan tidak hanya meningkatkan profitabilitas, tetapi juga memperkuat kontribusi kami terhadap industri sawit yang lebih ramah lingkungan,” pungkas Hartono.
Rencana ini menunjukkan komitmen SSMS dalam menciptakan pertumbuhan yang seimbang antara keberlanjutan dan profitabilitas, sekaligus memperkuat posisinya di industri kelapa sawit nasional. (T2)