ICOPE 2025 Dihadiri 500 Peserta, Bahas Tantangan Iklim dan Masa Depan Pertanian Berkelanjutan

oleh -1723 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT
InfoSAWIT
Dok. InfoSAWIT/ Wamen Pertanian Sudaryono, secara resmi membuka acara International Conference of Oil Palm and Environment (ICOPE) ke-7 di Bali, Rabu (12/2/2025).

InfoSAWIT, SANUR – Chairman International Conference on Oil Palm and Environment (ICOPE) ke-7, Jean-Pierre Caliman, mengungkapkan perubahan besar yang terjadi dalam tujuh tahun terakhir sejak konferensi terakhir pada 2018. Dalam acara yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dari sektor industri, akademisi, LSM, hingga pemerintah ini, Caliman menekankan pentingnya sains sebagai jembatan dalam mencapai konsensus terhadap isu-isu lingkungan dan pertanian berkelanjutan.

“Kami percaya bahwa sains dapat menjadi penghubung untuk mencapai kesepakatan, meskipun terkadang tujuan masing-masing pihak berbeda,” ujar Caliman saat memberikan pidato kunci pada ICPO ke 7 dihadiri InfoSAWIT di Sanur, Bali, Rabu (12/2/2025).


Selama tujuh tahun terakhir, perubahan iklim telah membawa dampak signifikan terhadap sektor pertanian, termasuk perkebunan kelapa sawit. Caliman menyoroti peningkatan suhu ekstrem yang terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Selama delapan bulan terakhir, beberapa daerah di Indonesia mengalami suhu maksimum hingga 40°C selama 50 hari berturut-turut.

BACA JUGA: Konferensi Internasional ICOPE 2025 Dorong Transformasi Industri Kelapa Sawit Ramah Iklim

“Suhu ekstrem ini berpengaruh besar terhadap ekosistem pertanian, termasuk ancaman terhadap penyerbukan alami. Studi kami menunjukkan bahwa penyerbukan sangat sensitif terhadap perubahan suhu, dengan penurunan volume penyerbukan hingga 50% ketika suhu mencapai 40°C,” tambahnya.

Selain suhu, perubahan iklim juga menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal ini memunculkan tantangan baru dalam praktik pertanian berkelanjutan.

ICOPE 2025 akan berlangsung selama tiga hari dan berfokus pada komitmen, pengelolaan keanekaragaman hayati, serta solusi teknologi untuk pertanian berkelanjutan. Pada hari pertama, pemerintah Indonesia akan memberikan arahan tentang kebijakan pertanian dan lingkungan, serta berbagi pengalaman dengan negara-negara lain seperti Malaysia dan Kolombia.

BACA JUGA: CEO Sinar Mas Agribusiness & Food, Franky Widjaja: Indonesia Berperan Penting dalam Sawit Berkelanjutan Global

Hari kedua akan didedikasikan untuk memahami bagaimana keanekaragaman hayati dapat dikelola demi manfaat perkebunan dan masyarakat lokal. Diskusi akan mencakup strategi konservasi serta pentingnya peran petani dan perusahaan dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Sementara itu, hari ketiga akan menyoroti solusi inovatif untuk adaptasi terhadap perubahan iklim, termasuk pemanfaatan teknologi baru dan diversifikasi genetik tanaman. Sesi ini juga akan membahas strategi mitigasi emisi karbon dalam sektor pertanian.

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO, biodiesel dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com