InfoSAWIT, CIBINONG – Sebuah kolaborasi riset penginderaan jauh untuk estimasi produktivitas kelapa sawit, pemodelan daerah rawan kebakaran hutan, dan studi oseanografi di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah pun dijalin Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Politeknik Lamandau dari Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah.
Penandatanganan kerja sama kedua belah pihak dilakukan oleh Kepala Pusat Riset Penginderaan Jauh (PRPJ), Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) BRIN, Rahmat Arief dengan Direktur Politeknik Lamandau, A. Adhityawan Nugroho di Gedung Teratai KST Soekarno Cibinong, Jumat (26/5/2023).
Rahmat Arief dalam sambutannya mengatakan, BRIN memiliki tugas untuk memperbanyak mitra dalam melakukan kolaborasi, terutama dalam melakukan kolaborasi riset. Tujuannya untuk membentuk ekosistem riset agar menjadi basis perekonomian. Ekonomi yang berbasis riset akan lebih tahan, terutama yang menggunakan teknologi tinggi.
BACA JUGA: Inilah 7 Perusahaan Minyak Goreng Sawit yang Dikenai Denda Rp 1 Hingga 40 Miliar
“Untuk itu BRIN mengupayakan adanya pembentukan sebuah ekosistem riset yang akan didukung dengan kebijakan, SDM, infrastruktur dan proses bisnis. Keempat hal ini sangat penting,” ujarnya dikutip InfoSAWIT dari laman resmi BRIN, Sabtu (27/5/2023).
Terkait kebijakan riset, Rahmat Arief menyatakan pemerintah harus memberikan kondisi lingkungan yang baik. Untuk SDM, pelaku-pelakunya bisa dari kementerian, pemerintah daerah, akademisi, industri dan masyarakat. “Oleh karena itu perjanjian kerjasama ini merupakan salah satu tujuan kami,” kata Arief.