InfoSAWIT, MINAHASA – Dalam upaya meningkatkan pemahaman dan partisipasi pelaku usaha terkait implementasi Bursa Crude Palm Oil (CPO) Indonesia, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan menyelenggarakan serangkaian Forum Literasi. Forum tersebut menjadi platform untuk membahas gambaran umum Bursa CPO Indonesia, dengan penjelasan teknis mendalam tentang transaksi perdagangan oleh para ahli di bidangnya.
Sekretaris Bappebti, yang diwakili oleh Pemeriksa Perdagangan Berjangka Komoditi Ahli Madya Danny Agus Setianto, memberikan gambaran umum terkait Bursa CPO Indonesia. Selanjutnya, Wakil Presiden Bidang Penelitian dan Pengembangan BKDI, Isa Abiyasa Djohari, memaparkan penjelasan teknis lebih rinci terkait transaksi perdagangan di Bursa CPO.
Danny menyoroti pentingnya harga acuan CPO dalam mendukung perbaikan harga tandan buah segar (TBS) yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian. Isa menekankan bahwa untuk bertransaksi di Bursa CPO, pelaku usaha harus mendaftar sebagai anggota bursa dan melewati proses Know Your Customer (KYC).
BACA JUGA: Bersama Aspekpir, Palmco Bekal Lakukan Program Peremajaan Sawit di Kalbar
“Pembentukan harga acuan CPO akan lebih cepat dan mudah jika banyak pemain yang masuk sehingga transaksi di bursa akan lebih likuid. Hampir tidak ada efek negatif dari transaksi di bursa apabila pembeli dan penjual memahami mekanisme transaksi dengan baik,” tutur Isa dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT, Rabu (13/12/2023).
Secara terpisah, Sekretaris Bappebti, Olvy Andrianita, menambahkan bahwa Bappebti telah mengadakan berbagai kegiatan dialog dan edukasi dalam dua bulan terakhir, berkolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) serta BKDI. Upaya ini sejalan dengan arahan Menteri Perdagangan untuk melakukan literasi dan edukasi yang masif terkait implementasi Bursa CPO Indonesia.
BACA JUGA: Harga Referensi CPO Turun ke US$ 767,51 per Ton, BK dan PE Dipangkas Jadi US$ 93 Per Ton
Forum literasi ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara Daniel Mewengkang, Wakil Ketua KADIN Provinsi Sulawesi Utara Wong Kwe Chen, Invanry Matu, perwakilan KADIN Kota Manado David Kalalo, serta 100 peserta dari berbagai lapisan masyarakat dan media. (T2)
