InfoSAWIT, LABUHANBATU UTARA – Kelapa sawit merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan menjadi tulang punggung industri minyak kelapa sawit di Indonesia. Budidaya kelapa sawit yang optimal memerlukan serangkaian tahapan mulai dari persiapan lahan, pemilihan bibit unggul, hingga pengolahan hasil panen. Semua tahapan tersebut harus dilakukan dengan benar untuk memaksimalkan produksi dan kualitas kelapa sawit.
Meskipun memiliki potensi ekonomi besar, budidaya kelapa sawit sering kali menjadi sorotan karena dampaknya terhadap lingkungan. Pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit sering menyebabkan deforestasi yang berdampak pada penurunan keanekaragaman hayati dan peningkatan emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan praktik budidaya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Indonesia adalah salah satu produsen kelapa sawit terbesar di dunia, dengan Sumatera dan Kalimantan sebagai daerah penghasil utama yang memenuhi lebih dari 80% produksi nasional. Budidaya kelapa sawit di Indonesia telah lama dilakukan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari dan komersial. Untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen, para petani perlu menguasai teknik-teknik modern dan pemilihan bibit unggul.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Swadaya Riau Periode 26 Juni – 2 Juli 2024 Tertinggi Rp 2.929,52/kg
Dalam upaya meningkatkan kualitas budidaya kelapa sawit, Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara mengadakan Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit di Lee Polonia Hotel, Medan pada 24 sampai 29 Juni 2024. Pelatihan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sudarija dan diikuti oleh 162 peserta.
Merujuk Rekomendasi Teknis Direktur Jenderal Perkebunan Nomor 660/Sm.120/E/11/2023, pelatihan ini terdiri dari, Pelatihan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) sebanyak 29 orang; Pelatihan Budidaya Kelapa Sawit sebanyak 103 orang; dan Pelatihan Teknik Pemetaan Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit sebanyak 30 orang.
Dilansir InfoSAWIT dari laman resmi Pemkab Labura, ditulis Rabu (26/6/2024), Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sudarija, menyampaikan apresiasi kepada BPDPKS, Ditjen Perkebunan, dan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara atas dukungan mereka dalam penyelenggaraan pelatihan ini. Kegiatan pelatihan dilaksanakan dalam bentuk paparan teori dan praktik lapangan di Pabrik Adolina.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Inacom Turun 0,57 Pada Selasa (25/6), di Malaysia Pun Harga CPO Turun
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan petani dalam budidaya kelapa sawit yang berkelanjutan, sehingga mampu memanfaatkan potensi besar kelapa sawit dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan dan sosial. (T2)
