InfoSAWIT, JAKATA – Pada 27 Juni 1910, di Medan, Sumatera Utara, AVROS (Algemeene Vereeniging van Rubberplanters ter Oostkust van Sumatra) berdiri sebagai wadah bagi para pemilik kebun dan pedagang karet di Pantai Timur Sumatra. Dengan dipimpin oleh ketua untuk berbagai unit kerja, AVROS menggunakan dana iuran anggota untuk menjalankan kegiatannya yang meliputi pembangunan pusat penelitian di Kampoeng Baroe serta akuisisi lahan di Polonia dan Deli untuk kebun percobaan.
Pada tahun 1916, AVROS mendirikan Algemeene Proefstation der AVROS (APA), yang kemudian dikenal sebagai Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), sebagai lokasi untuk Bidang Penelitian, Biro Migrasi, dan Daktiloskopi. Dr. A.A.L. Rutgers, seorang ahli botani dan politikus Belanda, diangkat sebagai direktur pertama APA, yang sekarang telah berusia 108 tahun.
Majalah InfoSAWIT edisi April 2009 mencatat bahwa di Indonesia, PPKS telah menjadi lembaga riset khusus kelapa sawit setelah penggabungan tiga pusat penelitian perkebunan, termasuk Pusat Penelitian Perkebunan (Puslitbun) Medan, Puslitbun Marihat, dan Puslitbun Bandar Kuala.
BACA JUGA: Area Konservasi Bumitama Jadi Rumah Baru Owa Kalimantan yang Dilepasliarkan BKSDA
Puslitbun Medan, yang awalnya dikenal sebagai AVROS pada masa kolonial Belanda, kemudian berkembang menjadi Research Institute of the Sumatera Planters Association (RISPA) pada tahun 1933. AVROS telah menjadi pionir dalam pengembangan bibit kelapa sawit asli jenis Dura Deli, yang menjadikannya salah satu produsen utama benih kelapa sawit di Indonesia.
Selain fokus pada pengembangan bibit, PPKS juga terlibat dalam penelitian kultur teknis, kultur jaringan, pengolahan minyak kelapa sawit, permesinan, dan aspek sosial ekonomi. Lembaga ini juga menyediakan layanan jasa dan pelatihan teknis bagi para pelaku industri kelapa sawit di Indonesia.
BACA JUGA: Industri Kelapa Sawit Dorong Hilirisasi Sekaligus Manfaatkan Limbah Guna Capai Net Zero Emission
Dengan sejarah panjang dan kontribusi signifikan dalam industri perkebunan, AVROS dan PPKS terus berperan sebagai salah satu lembaga utama dalam pengembangan dan inovasi dalam industri kelapa sawit di Indonesia. (T2)