InfoSAWIT, JAKARTA – Forum Pengembangan Kampung Batik Laweyan (FPKBL) bersama Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) menghadirkan inovasi terbaru dalam industri batik dengan memperkenalkan batik wax berbasis stearin sawit. Inisiatif ini merupakan bagian dari kerja sama strategis yang telah terjalin sejak 2022 dan bertujuan untuk menciptakan solusi berkelanjutan bagi industri batik tradisional Indonesia.
Pada tahun 2024, hasil penelitian dan pengembangan antara FPKBL dan RSPO menghasilkan palm-based batik wax, sebuah terobosan yang menawarkan alternatif lebih ramah lingkungan dibandingkan parafin berbasis minyak bumi. FPKBL berhasil merumuskan lilin batik dengan kandungan 60% hydrogenated palm stearin (HPS), yang terbukti efektif digunakan dalam proses membatik sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan baku fosil.
Dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT, Senin (3/2/2025), inovasi ini mendapat dukungan dari berbagai pemangku kepentingan utama yang juga merupakan anggota RSPO. Apical berperan dalam penyediaan HPS untuk pengujian, WWF membantu pengembangan rencana aksi keberlanjutan serta mendukung pembelian produk berkelanjutan, sementara CECT Universitas Trisakti dan Daemeter memberikan dukungan manajerial dan operasional. Selain itu, Control Union turut membantu dalam proses sertifikasi RSPO untuk FPKBL.
Sebagai bagian dari upaya memperkenalkan inovasi ini ke pasar yang lebih luas, FPKBL akan berpartisipasi dalam INACRAFT 2025, pameran kerajinan terbesar di Indonesia, yang akan berlangsung pada 5-9 Februari 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC). Mengusung tema Sustainability and Collaboration, acara ini menjadi platform ideal untuk mempromosikan praktik batik berkelanjutan.
Selama pameran berlangsung, FPKBL akan menampilkan produk batik yang menggunakan lilin berbasis sawit berkelanjutan dan mendemonstrasikan penerapan teknologi ini dalam proses membatik. Acara peluncuran malam batik sawit dijadwalkan pada 5 Februari 2025 mendatang di Main Stage Hall B, JICC.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk menguji respons pasar serta mengumpulkan masukan dari pemangku kepentingan industri, termasuk calon pembeli dan pendukung produk berkelanjutan. (T2)