InfoSAWIT, JAKARTA – Peran besar PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dalam melahirkan asosiasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), menjadi bagian sejarah pertumbuhan Perkebunan kelapa sawit nasional. Keberadaan Perkebunan Nusantara sejak awal, selalu mendorong bertumbuhnya perkebunan kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia.
Menurut Direktur Pemasaran PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding, Dwi Sutoro, dirinya mendapat tugas dari perusahaan untuk terlibat aktif dalam kepengurusan GAPKI selama ini. Peran Dwi Sutoro sebagai Ketua Bidang Agro Industri GAPKI periode 2018-2023, memilik peran sentral menumbuhkan industri agro nasional. Tentunya, keberpihakan Perkebunan Nusantara terhadap Gapki, juga sejalan dengan penugasan negara terhadap Holding BUMN ini.
“Sebagai Holding BUMN kami mendapatkan tugas dari negara guna membangun industri agro menjadi lebih maju dan berkembang,” ungkap Dwi kepada Media InfoSAWIT. Jumat (9/12/2022) di Jakarta.
BACA JUGA: Ketika PTPN Berakhir dan Swasta Lebih Berperan di GAPKI, Siapa Bakal Calon Ketum GAPKI?
Sebagai produsen minyak sawit mentah terbesar di dunia, menurut Dwi menjadi momentum besar bagi Indonesia guna mengembangkan industri CPO menjadi lebih maju di masa depan. “Market development bagi pengembangan industri hilir harus menjadi konsen Gapki di masa depan”, kata Dwi.
Kepada Media InfoSAWIT, Dwi juga menjelaskan tugas berat dari industri CPO nasional, guna memenuhi kebutuhan minyak makanan dan energi terbarukan nasional. Pentingnya kemandirian pangan dan energi harus menjadi tujuan bersama dari pelaku usaha bisnis minyak sawit nasional.
BACA JUGA: Program Peremajaan Sawit Rakyat PTPN V Sampai 2026 Ditarget 22.444 ha
Sebagai Asosiasi Pengusaha kelapa sawit, sejak awal didirikan, Perkebunan Nusantara sudah terlibat aktif didalam Gapki. Peran aktif Gapki sebagai asosiasi diharapkan dapat mendorong pengembangan minyak sawit berkelanjutan di masa depan.
“Supaya dapat terus berkembang, kita juga harus terus mengembangkan pasar baru CPO, ” tandas Dwi Sutoro. (T1)