InfoSAWIT, SINGAPURA – Harga minyak sawit mentah (CPO) di Bursa Berjangka Malaysia terus meningkat pada Rabu, (30/8/2023), dibantu oleh kekuatan minyak nabati saingannya dan ringgit yang lebih lemah.
Dilansir Reuters, harga kontrak acuan minyak sawit berkode FCPOc3 untuk pengiriman November 2023 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange menguat RM 9, atau terdapat kenaikan sekitar 0,23%, menjadi RM 3,939 (US$ 849,84) per metrik ton di awal perdagangan.
Harga kontrak minyak kedelai di Bursa Dalian berkode DBYcv1, turun 0,1%, sementara kontrak minyak sawit berkode DCPcv1 naik 0,6%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 naik 0,2%.
BACA JUGA: Kabupaten Seruyan Jadi Pionir Sertifikasi Yuridiksi RSPO
Komisi Uni Eropa Pada Selasa (29/8/2023) melaporkan, Impor kedelai Uni Eropa pada musim 2023/24 telah mencapai 2,16 juta metrik ton, naik 10% dari 1,96 juta ton pada tahun sebelumnya, Sementara India diperkirakan akan mengalami curah hujan monsun, menurunnya curah hujan dalam delapan tahun terakhir, dengan pola cuaca El Niño terlihat mengurangi curah hujan di bulan September setelah bulan Agustus yang diperkirakan akan menjadi bulan terkering dalam lebih dari satu abad, seperti dilansir Reuters
Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lainnya lantaran mereka bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar minyak nabati global. (T2)