InfoSAWIT, MUMBAI – Impor minyak sawit India diperkirakan melonjak 26% ke rekor tertinggi untuk periode 2022/23 yang berakhir pada 31 Oktober, karena pemulihan konsumsi dan harga yang kompetitif mendorong penyulingan untuk meningkatkan pembelian, yang merupakan dampak dari pemulihan konsumsi minyak sawit India. pembeli minyak sawit terbesar mengatakan kepada Reuters pada hari Rabu.
Pembelian yang lebih tinggi oleh importir minyak sawit terbesar di dunia itu dapat membantu menurunkan persediaan di negara-negara penghasil minyak sawit terbesar di Indonesia dan Malaysia dan mendukung harga di Bursa Komoditas.
“Perusahaan penyulingan meningkatkan pembelian mereka untuk festival mendatang. Kita bisa melihat impor sekitar 1,8 juta metrik ton dalam dua bulan ke depan,” kata CEO Patanjali Foods Ltd, Sanjeev Asthana dilansir Bloomberg.
BACA JUGA: FGD & Talkshow Ramaikan Bunex 2023, Bahas Bantuan Sektor Sawit
Lebih lanjut kata Sanjeev, jika India mengimpor 1,8 juta ton dalam dua bulan ke depan, total pengiriman untuk tahun pemasaran 2022/23 yang berakhir pada 31 Oktober akan mencapai 10 juta ton, melampaui jumlah tertinggi sebelumnya yaitu 9,5 juta ton yang dilakukan pada tahun 2014/15.
Dalam 10 bulan pertama tahun 2022/23, India mengimpor 14 juta ton minyak nabati, yang terdiri dari 8,2 juta ton minyak sawit, 3,2 juta ton minyak kedelai, dan 2,5 juta ton minyak bunga matahari, perkiraan dealer.
BACA JUGA: Indonesia Komit Selesaikan Agenda Keberlanjutan, Guna Hadapi Krisis Iklim
“Konsumsi minyak nabati India telah melemah dalam tiga tahun terakhir, dengan rekor harga tertinggi yang membebani penggunaan pada tahun 2022 dan selama masa pandemic COVID-19 pada dua tahun sebelumnya,” tandas Sanjeev. (T2)