InfoSAWIT, SERUYAN – Aksi unjuk rasa yang melibatkan ribuan warga Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, berakhir ricuh disertai pembakaran kantor perusahaan perkebunan sawit.
Aksi protes ini telah berlangsung selama beberapa hari, dimulai sejak tanggal 16 September 2023 lalu. Para pendemo, tampaknya kecewa dan menuntut perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Haparan Masawit Bangun Persada I (PT. HMBP) memberikan lahan plasma, akhirnya kehilangan kesabaran dan mereka melakukan tindakan anarkis yang merusak dan membakar kantor perusahaan. Kejadian ini terjadi pada Kamis (21/9/2023).
Sebelumnya masyarakat sejak 16 September 2023 telah secara berulang kali meminta agar PT. HMBP memenuhi janji mereka untuk menyediakan lahan plasma bagi warga Desa Bangkal. Janji ini, konon, telah disepakati sejak tahun 2013 silam, sesuai kesepakatan yang ditandatangani pihak perusahaan yang diwakili Direktur Legal Best Agro Internasional (induk perusahaan PT. HMBP), HM. Wahyu Bima Dharta, General Manager, Paris Nasution dan RO Regional Office, M. Arief Setiawan, ada beberapa poin kesepakatan yang tertulis, di antaranya tentang penyediaan lahan plasma yang paling lambat dibangun pada awal Januari 2014, yang mana setiap KK memeperoleh lahan plasma masing-masing seluas 2 hektar.
BACA JUGA: 4 Saham Sawit Menguat, Tertinggi Saham NSSS Naik 2,14 Persen Pada Kamis (21/9)
Dokumen perjanjian itu juga turut ditandatangani oleh Kapolsek dan Danramil yang bertugas waktu itu, serta 3 orang perwakilan warga. Dalam dokumen itu juga ada tandatangan pejabat Pemkab Seruyan waktu itu, yaitu Bupati Seruyan, Julhaidir, Assisten II setda, Sugian Noor, Camat Seruyan Raya, Rusnah dan Kades Bangkal, Redes Nehang.
Kapolres Seruyan, AKBP Ampi Mesias Von Bulow mengungkapkan, bahwa aksi unjuk rasa awalnya dimulai sebagai demonstrasi damai biasa. Para pendemo menuntut agar perusahaan segera merealisasikan janji mereka. Sebelum insiden terjadi, aparat keamanan sedang berusaha memfasilitasi pertemuan antara perwakilan warga dan perusahaan.
“Sebelum kejadian, kami selaku aparat keamanan sebenarnya saat itu tengah memfasilitasi pertemuan perwakilan warga sebanyak 6 orang, di antaranya Ibu Plt. Kades, ketua DAD dan tokoh masyarakat, dengan pihak perusahaan. Mereka yang meminta untuk bertemu,” ungkap Kapolres dikutip InfoSAWIT dari Viva.co.id.
BACA JUGA: Masih Lesu, Harga CPO KPBN 2023 Melorot Rp 77/Kg Pada Kamis (21/9)
Namun, sebelum pertemuan dimulai, sebuah kendaraan pick-up dengan sejumlah massa tiba-tiba melaju dengan kecepatan tinggi menuju pabrik. Oknum warga yang mengendarai kendaraan tersebut mencoba memasuki area pabrik, yang diduga ingin menciptakan kerusuhan. Aparat keamanan segera menghadang kendaraan tersebut dan melepaskan tembakan gas air mata untuk menghentikannya agar tidak memasuki area pabrik. Akhirnya, kendaraan tersebut memutuskan untuk meninggalkan lokasi.