InfoSAWIT, JAKARTA – Penyakit busuk pangkal batang (Basal stem rot disease) pada kelapa sawit merupakan masalah serius yang mengancam produktivitas dan kelangsungan hidup tanaman kelapa sawit. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk beberapa jenis fungi yang masuk ke dalam klasifikasi biologis, terutama golongan mushroom.
Salah satu patogen yang dikenal sebagai penyebab utama busuk pangkal batang adalah Ganoderma, meskipun demikian, tidak hanya satu jenis Ganoderma yang bertanggung jawab, tetapi juga varietas lain seperti Ganoderma cocoicola dan Ganoderma zonatum.
Diungkapkan, Cico Jhon Karunia Simamora, dari Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura, Penyebaran patogen ini tidak hanya terjadi pada pangkal batang, tetapi juga menyebar ke bagian atas tanaman, khususnya pada bagian tandan ke atas.
BACA JUGA: Tidak Puas Pembagian Hasil Brondolan Sawit, Membuat Nyawa FR Melayang
Meskipun Ganoderma sering disalahkan sebagai penyebab utama busuk pangkal batang, namun faktanya ada banyak varian patogen lain yang juga dapat menyebabkan gejala serupa. Oleh karena itu, penanganan penyakit ini memerlukan pemahaman yang mendalam tentang berbagai jenis patogen yang terlibat.
Penyebaran penyakit ini terjadi melalui berbagai mekanisme, salah satunya adalah melalui spora. Spora merupakan partikel mikroskopis kecil yang dapat tersebar melalui udara atau tanah. “Selain itu, terdapat juga propagul yang merupakan struktur kuat yang dibentuk oleh patogen, seperti yang terlihat pada jaringan kayu yang terinfeksi. Propagul ini dapat bertahan dalam tanah selama beberapa tahun dan menjadi sumber penyebaran penyakit,” kata Ciko dalam acara yang digelar Gabungan Pelaku dan Pemerhati Sistem Integrasi Sapi-Kelapa Sawit (Gapensiska), dihadiri InfoSAWIT, Januari 2024 lalu di Pontianak.
Struktur patogen seperti spora juga memiliki peran penting dalam keberlanjutan penyakit ini. Spora patogen, seperti yang terdapat pada Ganoderma, memiliki dinding yang kuat yang terbuat dari berbagai bahan, seperti hemiselulosa dan fenol. Struktur ini memungkinkan spora untuk bertahan dalam tanah selama bertahun-tahun, bahkan hingga saat tanaman baru ditanam kembali.
Pemahaman tentang struktur dan mekanisme penyebaran patogen ini sangat penting dalam upaya pengendalian penyakit busuk pangkal batang pada kelapa sawit. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan strategi pengendalian yang efektif guna melindungi tanaman kelapa sawit dari serangan patogen ini.
Selain itu, praktik pertanian yang baik juga dapat membantu mengurangi risiko penyebaran penyakit, termasuk pengelolaan kotoran ternak dan sanitasi yang baik di kebun kelapa sawit. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab dan mekanisme penyebaran penyakit ini, diharapkan dapat diambil langkah-langkah yang lebih efektif untuk melindungi industri kelapa sawit dari ancaman busuk pangkal batang. (T2)
