InfoSAWIT, KOTABARU – Sebagai negara penghasil minyak sawit nomor wahid, Indonesia terus berupaya meningkatkan produktivitas kelapa sawit melalui Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Dalam sebuah acara di Batulicin, Kalimantan Selatan, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Ardi Praptono, mewakili Menteri Pertanian, mengungkapkan pentingnya PSR sebagai langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit di Indonesia.
Acara “Kick Off tanam perdana program PSR jalur kemitraan binaan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) dan tumpangsari Padi Gogo” menjadi momentum penting dalam mendorong program ini. Kemitraan antara Gapki dan petani merupakan salah satu aspek kunci dalam implementasi PSR, dengan kebun Plasma Kemitraan KUD Gajah Mada sebagai contoh nyata.
Meskipun petani memiliki peran vital dalam industri kelapa sawit Indonesia, produktivitas mereka masih jauh di bawah perkebunan besar swasta maupun pemerintah. Namun, dengan dukungan pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), peningkatan produktivitas kelapa sawit rakyat berupaya ditingkatkan.
BACA JUGA: Kebijakan EUDR Hadapi Gelombang Penolakan
Penerapan PSR telah mendapat dukungan dari Direktorat Jenderal Perkebunan, yang telah menerbitkan rekomendasi untuk 6 ribu hektar lahan petani di Kalimantan Selatan. Hal ini mencakup penggantian tanaman tidak produktif dengan benih berkualitas tinggi dan penerapan praktik pertanian yang baik untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil.
Ketua Umum Gapki, Eddy Martono menegaskan bahwa PSR jalur kemitraan bukan hanya tentang meningkatkan produktivitas kelapa sawit, tetapi juga tentang mendukung ketahanan pangan nasional. “Integrasi program dengan penanaman padi gogo memberikan manfaat ganda, menyediakan pangan bagi masyarakat lokal dan meningkatkan kesejahteraan petani,” katanya dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT ditulis Jumat (26/4/2024).
BACA JUGA: Polhut KPHL Belantu Mendanau Tertibkan Perkebunan Kelapa Sawit di Kawasan Hutan Produksi
Dukungan dari pemerintah melalui BPDPKS telah memberikan pembiayaan untuk 52 ribu hektar calon lahan kelapa sawit rakyat, melibatkan ribuan petani dari 150 lembaga pekebun. Sekitar 1.800 hektar di antaranya merupakan bagian dari program PSR jalur kemitraan, menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani kelapa sawit di Indonesia. (T2)