InfoSAWIT, JAKARTA – Dalam upaya mengatasi defisit pasokan minyak sawit, pemerintah Vietnam telah mulai fokus mengembangkan perkebunan kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit sejatinya sudah dikenal di Vietnam sejak tahun 1878, meskipun pada awalnya digunakan terutama sebagai tanaman hias.
Meski kini terdapat beberapa kebijakan terkait dengan pengenalan dan pengembangan kelapa sawit sebagai tanaman industri yang potensial dan bernilai komersial, budidaya kelapa sawit di Vietnam masih berada pada tahap percobaan. Kelapa sawit telah menjadi bagian dari kebijakan pemerintah selama lima dekade terakhir, dimulai pada tahun 1962 ketika Presiden Ho Chi Minh memerintahkan Kementerian Pertanian (sekarang dikenal sebagai Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan) untuk meneliti dan mengembangkan tanaman ini.
Pada tahun 1967, Vietnam mengimpor kelapa sawit jenis Dura dari China untuk ditanam di tiga perkebunan percobaan di provinsi Thanh Hoa, Hung Yen, dan Nghe An. Pada bulan Maret 1971, kelapa sawit mulai ditanam untuk keperluan penelitian di distrik Huong Son, provinsi Ha Tinh.
BACA JUGA: Pabrik Minyak Makan Merah di Musi Banyuasin Akan Tingkatkan Kesejahteraan Petani Sawit
Dikutip InfoSAWIT dari catatan Vo Thai Dan dari Fakultas Agronomi, Universitas Nong Lam (NLU) Kota Ho Chi Minh, pada 17 hingga 19 November 1980, Kementerian Pertanian menyelenggarakan konferensi yang berfokus pada kelapa sawit di provinsi Ha Tinh dan menyimpulkan bahwa kelapa sawit dapat dibudidayakan dari Ha Tinh hingga ke daerah selatan Vietnam.
Hasil konferensi tersebut dilaporkan kepada Perdana Menteri pada tahun 1981, yang kemudian setuju untuk memulai budidaya kelapa sawit dalam skala besar. Selanjutnya, pada tahun 1986, pemerintah menugaskan sebuah proyek bernama “Kajian tentang adaptasi kelapa sawit yang tumbuh di selatan Vietnam” kepada Institut Penelitian Minyak Nabati Vietnam untuk membangun dasar ilmiah bagi perencanaan dan pengembangan kelapa sawit di Vietnam.
BACA JUGA: Peremajaan Sawit Rakyat Optimis Capai 120 Ribu Ha
Terlepas dari keterbatasan yang ada, budidaya kelapa sawit untuk mengembangkan bio-oil sedang dipertimbangkan sebagai sebuah pilihan oleh pemerintah Vietnam. Pada 20 November 2007, Perdana Menteri menyetujui sebuah proyek berjudul “Pengembangan bahan bakar nabati untuk tahun 2015, visi untuk 2025”. Proyek ini menunjukkan bahwa produksi etanol dan lemak nabati dari berbagai jenis bahan berminyak, termasuk kelapa sawit, harus mencapai 1,8 juta ton untuk memenuhi 5% dari kebutuhan bahan bakar negara. (T2)