InfoSAWIT, KUALA LUMPUR – Analis sektor perkebunan memperkirakan harga minyak sawit mentah (CPO) tetap stabil di kisaran RM3.800 hingga RM4.000 per ton pada tahun 2024-2025. Hal ini terjadi meskipun stok minyak sawit Malaysia mencatatkan peningkatan hingga 1,88 juta ton pada Agustus, level tertinggi dalam enam bulan terakhir. Peningkatan ini disebabkan oleh lonjakan produksi musiman serta penurunan ekspor.
Dilansir InfoSAWIT dari The Star, Rabu (18/9/2024), laporan dari Hong Leong Investment Bank (HLIB) mengungkapkan bahwa persediaan minyak sawit kemungkinan akan terus meningkat sepanjang bulan ini karena siklus tanam yang terus berlangsung. Selain itu, ekspor diperkirakan melemah akibat berkurangnya daya saing harga minyak sawit dibandingkan minyak biji-bijian dan minyak nabati lainnya.
HLIB juga mencatat bahwa diskon harga CPO terhadap minyak kedelai telah menyusut dari US$161 per ton pada Juli menjadi hanya US$24 per ton pada Agustus. Hal ini turut memengaruhi daya tarik ekspor minyak sawit Malaysia, yang mengalami penurunan terutama ke negara-negara seperti China, India, Timur Tengah, dan Uni Eropa.
BACA JUGA:
Namun, data dari Intertek Services menunjukkan adanya peningkatan ekspor minyak sawit sebesar 9,2% pada lima hari pertama bulan September dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan ini terutama didorong oleh kenaikan pengiriman ke Asia Oceania, China, Uni Eropa, India, dan Timur Tengah.
HLIB Research mempertahankan proyeksi harga CPO pada RM4.000 per ton untuk tahun 2024 dan RM3.800 per ton pada 2025, dengan harga rata-rata sepanjang tahun ini mencapai RM4.011 per ton. Di sisi lain, lembaga riset ini merekomendasikan IOI Corp Bhd sebagai salah satu pilihan investasi utama dengan target harga RM4,22, dan Hap Seng Plantations Holdings Bhd dengan target RM2,21. (T2)