InfoSAWIT, JAKARTA – PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN), emiten sawit milik pengusaha Haji Isam, kembali menjadi perthatian setelah Tamlikho, salah satu Direktur, melepas seluruh kepemilikan sahamnya. Dalam keterangan tertulis, Tamlikho mengungkapkan bahwa ia telah menjual sebanyak 15.800 lembar saham PGUN dengan harga Rp424 per saham pada 20 Januari 2025.
“Tujuan dari transaksi ini adalah untuk divestasi dengan kepemilikan saham langsung,” ujar Tamlikho dikutip InfoSAWIT, dari EmitenNews Kamis (23/1/2025).
Pasca transaksi tersebut, Tamlikho yang berdomisili di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, kini tidak lagi memiliki saham di PGUN. Sebelumnya, ia memegang 15.800 lembar saham.
Pada hari yang sama, saham PGUN tercatat mengalami kenaikan signifikan sebesar 9%, atau naik Rp44 menjadi Rp510 per lembar. Lonjakan ini terjadi meskipun sebelumnya salah satu pemegang saham besar, PT Baramega Citra Mulia Persada, juga mengurangi porsi kepemilikannya.
PT Baramega Citra Mulia Persada menjual 68.262.250 lembar saham PGUN dengan harga Rp318 per saham pada 16 Januari 2025. Setelah transaksi ini, kepemilikan perusahaan tersebut di PGUN berkurang menjadi 900 juta lembar saham, setara dengan 15,69%, dari sebelumnya 16,88%.
Di tengah dinamika kepemilikan saham, kinerja keuangan PGUN menunjukkan penurunan tajam. Hingga 30 September 2024, PGUN mencatat laba bersih Rp18,47 miliar, merosot 82,98% dari Rp108,54 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Penjualan bersih juga turun 36,91% menjadi Rp387,82 miliar dari Rp614,79 miliar.
BACA JUGA: BGA Group Luncurkan Sekolah Desa Berdaya, Dorong Kemandirian Masyarakat di 114 Desa
Laba per saham dasar turun drastis ke Rp3,22 dari Rp20,48 pada tahun lalu. Meskipun beban keuangan berkurang, penurunan laba usaha dan keuntungan atas perubahan nilai wajar aset biologis menjadi tantangan utama perusahaan.
Didirikan pada 1995, PT Pradiksi Gunatama Tbk bergerak di sektor perkebunan dan produksi kelapa sawit, dengan area perkebunan seluas 12.800 hektare. Perusahaan ini juga mengoperasikan pabrik pengolahan kelapa sawit berkapasitas 60-90 ton per jam. Selain itu, PGUN memiliki unit bisnis pendukung di bidang konstruksi dan transportasi.
PGUN resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 7 Juli 2020. Dengan komitmen pada pengelolaan sawit berkelanjutan, perusahaan ini menjadi salah satu pemain utama di industri sawit nasional. Namun, fluktuasi kinerja keuangan dan perubahan kepemilikan saham menyoroti tantangan yang dihadapi di tengah persaingan industri yang semakin ketat. (T2)