InfoSAWIT, KUALA LUMPUR – Ekspor minyak sawit Malaysia mengalami penurunan sebesar 12,94% pada Januari 2025, menjadi 1,17 juta ton dari 1,34 juta ton pada Desember 2024, merujuk laporan kinerja industri dari Malaysian Palm Oil Board (MPOB) ditulis InfoSAWIT, Rabu (12/2/2025).
Dalam laporan tersebut, MPOB mencatat bahwa produksi crude palm oil (CPO) pada Januari menurun sebesar 16,80%, atau sebanyak 249.864 ton, menjadi 1,24 juta ton dari 1,49 juta ton pada bulan sebelumnya.
Output inti sawit juga mengalami penurunan sebesar 13,57% secara bulanan, menjadi 290.883 ton dari 336.558 ton pada Desember. Produksi minyak inti sawit mentah berkurang 12,60% menjadi 137.158 ton dari 156.926 ton, sementara palm kernel cake turun 12,16% menjadi 151.813 ton dari 172.826 ton.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Plasma Riau Periode 12-18 Februari 2025 Naik Rp 86,18 Per Kg
Dari sisi stok, MPOB melaporkan bahwa persediaan CPO turun 11,78% menjadi 788.946 ton dibandingkan 894.330 ton pada Desember. Stok minyak sawit olahan juga mengalami penurunan sebesar 2,90% menjadi 790.817 ton dari 814.426 ton pada bulan sebelumnya, sehingga total stok minyak sawit menyusut 7,55% menjadi 1,58 juta ton dari 1,71 juta ton pada Desember.
Ekspor minyak inti sawit mencatat penurunan signifikan sebesar 40,85% menjadi 56.737 ton pada Januari dari 95.918 ton pada Desember. Sementara itu, ekspor palm kernel cake sedikit melemah 0,09% menjadi 177.396 ton dari 177.553 ton pada bulan sebelumnya.
Namun, ekspor biodiesel justru melonjak 121,89% menjadi 33.795 ton pada Januari dari sebelumnya 15.231 ton. Ekspor oleokimia juga meningkat 4,08% menjadi 232.567 ton dibandingkan 223.447 ton pada bulan sebelumnya.
BACA JUGA: Tiga Skenario yang Menentukan Harga Minyak Sawit di 2025
MPOB juga melaporkan bahwa tidak ada impor CPO pada Januari, sementara impor total minyak inti sawit turun drastis 72,04% menjadi 5.673 ton dari 20.291 ton pada Desember. (T2)