InfoSAWIT, JAKARTA – Guna memenuhi target 22% perwakilan perempuan di level manager, pihak perusahaan pula tercatat telah melakukan upaya guna terwujudnya target tersebut, misalnya pertama, dengan memastikan pekerja perempuan mendapatkan akses yang baik dan setara dalam peningkatan kemampuan serta kenaikan pangkat.
Kedua, memastikan tidak terjadinya diskriminasi berbasis gender dalam penerimaan pekerja. Ketiga, pada tahun 2020 lalu, perusahaan merekrut Estate Manager perempuan pertama di industri perkebunan kelapa sawit. “Dia bertanggung jawab mengelola 2.200 Ha kebun dengan lebih dari 100 karyawan,” tutur Group Sustainability Lead, Cargill Tropical Palm, Yunita Widiastuti.
Sementara untuk perlindungan hak reproduksi atau maternitas, tutur Yunita, perusahaan telah memiliki daftar Kebijakan/Dokumen yang relevan, seperti Perjanjian Kerja Bersama antara Pengusaha dan SPSI, lantas, diterbitkannya Kebijakan Hak Reproduksi Pekerja Wanita. “Membuat SOP pengendalian gulma chemist dan kebijakan anti diskriminasi dan pelecehan,” katannya dalam Webinar FGD Sawit Berkelanjutan Vol 6, bertajuk “Ketangkasan Perempuan Sawit Indonesia”, di Jakarta, April 2021 lalu, yang diadakan InfoSAWIT & RSPO.
Sementara untuk perbaikan kondisi kerja pekerja perempuan, pihak Cargill telah melakukan risk assessment setiap aktivitas pekerjaan termasuk aktivitas pekerjaan perempuan. Membuat SOP untuk setiap pekerjaan. Perusahaan menyediakan APD untuk semua pekerja, serta meluncurkan program 3M (Melihat, Menegur, Menghentikan pekerjaan yang tidak aman).
Termasuk, melakukan inspeksi kondisi umum (Genco) dan audit baik internal maupun external terkait implementasi peraturan perusahaan dan kondisi kerja.
Cargill juga telah mendirikan sarana pemulihan bagi pekerja perempuan, dengan menyediakan 28 klinik, 22 TPA (tempat penitipan anak) dan 80 tenaga medis professional. Menerapkan Medical check-up bagi pekerja yang berhubungan dengan bahan kimia, posyandu, vaksinasi, pengobatan, dimana biaya ditanggung BPJS dan plafon kesehatan.
BACA JUGA: Industri Sawit Komit Dukung Pemerintah Mencapai Net Zero Emission
“Kami juga menyediakan pelayanan kehamilan dan melahirkan di klinik perusahaan, membuka Call Center untuk pengaduan dan pelaporan isu-isu karayawan perempuan, serta Ethics Open Line,” tandas Yunita. (T2)