Pemeliharaan Piringan dan Jalan Panen di Kebun Sawit, TUS Solusinya

oleh -13092 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT
infosawit
Dok. Penulis/ Tim Unit Semprot (TUS).

InfoSAWIT, JAKARTA – Guna meningkatkan tingkat efisiensi dalam pemeliharaan piringan dan jalan kebun, maka bisa menerapkan metode yang efektif misalnya dengan menggunakan Tim Unit Semprot (TUS).

Piringan, jalan panen, pasar kontrol dan Tempat Pengumpulan Hasil (TPH) merupakan beberapa sarana yang terpenting dari produksi dan perawatan di perkebunan kelapa sawit. Supaya berfungsi sebagaimana mestinya, maka sarana tersebut mutlak memerlukan pemeliharaan yang berkesinambungan dengan metode yang efektif dan efisien.


Metode pemeliharaan piringan, pasar pikul (panen), pasar kontrol dan TPH yang paling tepat adalah dengan menggunakan Tim Unit Semprot yang akan disampaikan pada uraian dibawah ini.

BACA JUGA: Cara Mengelola Brondolan Sawit Untuk Mengatasi Losess

Hanya saja sebelum membahas Tim Unit Semprot maka disampaikan sasaran yang akan dibersihkan yaitu piringan, Jalan panen pasar kontrol dan TPH yang masing-masing berfungsi:

  1. Piringan, adalah permukaan tanah di sekeliling pohon kelapa sawit dengan diameter 1,5 – 2 meter yakni sebagai tempat menyebarkan pupuk dan daerah jatuhnya tandan buah dan berondolan.
  2. Jalan Panen (Pasar pikul), yakni sebagai jalan mengangkut buah ke TPH dan menjalankan aktifitas operasional lainnya seperti pupuk, sensus HPT dan lainnya dengan lebar minimum 1,25 meter.
  3. Pasar kontrol, yakni pasar/jalan di tengah blok yang memotong pasar pikul dan digunakan untuk supervisi dan sebagai batas untuk memulai pekerjaan dengan lebar minimum 1,25 meter.
  4. TPH, ukuran 3 x 4 meter yakni sebagai tempat pengumpulan hasil panen sebelum diangkut ke Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS).

BACA JUGA: Cara Memanfaatkan Janjang Kosong Sawit Sebagai Pengganti Pupuk Kimia

Pengorganisasian Tim Unit Semprot

Biasanya tim unit semprot terdiri dari:

  1. 1 (satu) unit modifikasi kendaraan semprot (truk atau Wheel Tractor + trailer semprot siap pakai).
  2. 25 unit alat semprot (CP-15/Solo) yang dibagi menjadi 22 unit untuk operasional dan 3 (tiga) unit sebagai cadangan (jika terjadi kerusakan). Alat tersebut diberi nomor urut sesuai nomor tukang semprot. Tidak dibenarkan untuk memakai tangki yang bukan miliknya (ganti-ganti tangki).
  3. 25 orang tenaga penyemprot (sebaiknya wanita) yang terdiri dari 22 orang penyemprot inti dan 3 (tiga) orang cadangan yang akan menggantikan bila tim inti ada yang sakit, haid dan mangkir, serta Dalam rangka mengembangkan profesionalisme dan tanggung jawab alat semprot yang digunakan, maka tenaga penyemprot tidak boleh diganti-ganti.
  4. 1 (satu) orang Mandor/pengawas profesiona1 yang mengusai teknik penyemprotan, menguasai alat dan lapangan dan 1 (satu) orang supir yang bertugas mengemudi unit semprot (truk/traktor) dan merepasi alat semprot yang rusak.
  5. Gambar tim unit semprot dapat dilihat pada Gambar.

Penulis: Ahmad Hulaimi/ Praktisi Perkebunan Kelapa Sawit, Member Executive – Indonesian Planter Society (IPS)

Lebih lengkap baca majalah InfoSAWIT Edisi Mei 2023

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari infosawit.com. Mari bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Bila Anda memiliki informasi tentang industri sawit, Silakan WhatsApp ke Redaksi InfoSAWIT atau email ke sawit.magazine@gmail.com (mohon dilampirkan data diri)

Tinggalkan Balasan