InfoSAWIT, JAKARTA – Harga kontrak minyak sawit mentah di Bursa Malaysia naik untuk sesi kedua pada Kamis (19/10/2023), mencapai level tertinggi dalam tiga minggu terakhir, didukung oleh kenaikan harga minyak nabati lainnya.
Dilansir Reuters, harga kontrak acuan minyak sawit berkode FCPOc3 untuk pengiriman Januari 2024 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik RM 31 per ton atau terdapat kenaikan sekitar 0,81%, menjadi RM 3,841 (US$ 806,93) per metrik ton di awal perdagangan.
Merujuk laporan AmSpec Agri Malaysi, mencatat ekspor produk minyak sawit Malaysia pada periode 1-15 Oktober naik 5,6% dari bulan sebelumnya, Sementara laporan Intertek Testing Services, mencatat ekspor naik sekitar 7,3%. Serta merujuk Surveyor kargo Societe Generale de Surveillance (SGS) memperkirakan ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk 1-15 Oktober sebesar 665.876 metrik ton.
BACA JUGA: Genjot Produksi CPO, Holding Perkebunan Kembangkan Sistem Sensorik
Untuk November 2023, pemerintah Malaysia telah menetapkan pajak ekspor minyak sawit mentah sebesar 8% dan menurunkan harga referensi, sesuai keterangan resmi dari Malaysian Palm Oil Bord (MPOB).
Masih dilansir Reuters, harga kontrak minyak kedelai di Bursa Dalian berkode DBYcv1 tercatat turun 0,15%, sementara harga kontrak minyak sawit berkode DCPcv1 naik 0,41%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOc2 naik 0,15%.
BACA JUGA: Tiga Faktor Bakal Pengaruhi Harga CPO di Oktober 2023
Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lain, lantaran mereka bersaing mendapatkan pangsa pasar minyak nabati global. (T2)