InfoSAWIT, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan performa ekspor komoditas nonmigas utama Indonesia, termasuk batu bara, besi dan baja, serta minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO), dalam laporan terbaru untuk bulan Juni 2024. Menurut Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, nilai ekspor CPO dan produk turunannya mengalami peningkatan secara bulanan, namun mengalami penurunan secara tahunan.
“Nilai ekspor CPO dan turunannya naik 100,70% secara bulanan menjadi US$2,18 miliar pada Juni 2024, dibandingkan dengan US$1,08 miliar pada Mei 2024. Namun, secara tahunan terjadi penurunan sebesar 5,92% dibanding Juni 2023 yang mencapai US$2,31 miliar,” jelas Amalia dalam rilis BPS ditulis pada Selasa (16/7/2024).
Amalia juga mengungkapkan bahwa nilai ekspor batu bara pada Juni 2024 mencapai US$2,49 miliar, mengalami penurunan 0,36% dibanding bulan sebelumnya yang mencatatkan US$2,50 miliar. Secara tahunan, ekspor batu bara mengalami penurunan sebesar 6,68% dari US$2,67 miliar pada Juni 2023.
BACA JUGA:
Sementara itu, ekspor besi dan baja juga menunjukkan tren penurunan. “Nilai ekspor besi dan baja mencapai US$2,10 miliar pada Juni 2024, turun 4,32% dari US$2,20 miliar pada Mei 2024. Secara tahunan, ekspor besi dan baja turun 3,48% dari US$2,18 miliar pada Juni 2023,” tambahnya.
Perubahan ini mencerminkan dinamika pasar global dan faktor-faktor internal yang memengaruhi produksi dan permintaan komoditas tersebut. Meskipun terjadi peningkatan bulanan pada ekspor CPO, tantangan tetap ada dalam menjaga stabilitas dan peningkatan nilai ekspor secara konsisten di tengah fluktuasi pasar global dan dinamika ekonomi global yang tidak pasti. (T2)