InfoSAWIT, MEDAN – Medan – Perkebunan kelapa sawit di Indonesia memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak awal abad ke-20. Penanaman komersial pertama kali dilakukan pada tahun 1911 oleh perusahaan Oliepalmen Cultur di Pulau Raja, Asahan. Perusahaan Inggris de Sumatra-RCMA kemudian melanjutkan usaha ini, diikuti oleh beberapa firma lainnya yang berkontribusi besar terhadap perkembangan industri sawit di Sumatra Timur.
Merujuk informasi dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Firma Seumadan Cultuur Mij memulai penanaman di Kebun Seumadan, sementara firma Sungai Liput Cultuur Mij, yang merupakan bagian dari kelompok usaha perkebunan Socfindo, mengembangkan kebun sawit di Sungai Liput, Aceh.
Selain itu, Palmbomen Cultuur Mij menanam kelapa sawit di Mapoli dan Tanjung Genteng, dan firma Medang Ara Cultuur Mij mengembangkan kebun di Medang Ara. Perusahaan Huilleries de Deli turut serta dengan menanam kelapa sawit di Deli Muda.
BACA JUGA:
Ekspansi perkebunan sawit terus berlanjut hingga tahun 1920-an, dengan semakin banyak perkebunan muncul di Aceh dan Sumatra. Tidak hanya kelapa sawit, tetapi juga komoditas lain seperti kopi, karet, kelapa, dan tembakau ditanam secara bersamaan. Perkembangan ini menunjukkan betapa cepatnya industri perkebunan di Indonesia tumbuh dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar global.
Perkebunan kelapa sawit menjadi salah satu pilar utama dalam perekonomian Indonesia, khususnya di Sumatra. Banyak perusahaan yang terus mengembangkan teknologi dan praktik pertanian untuk meningkatkan produksi dan efisiensi. Salah satu kontribusi penting dalam perkembangan ini adalah peran Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) yang terus melakukan penelitian dan pengembangan untuk mendukung industri sawit. (T2)