InfoSAWIT, JAKARTA – Sebagai lembaga nirlaba yang fokus pada praktik sawit keberlanjutan, Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) kembali menggelar kembali Konferensi Meja Bundar Tahunan yang akan membahas Partners for the Next 20, sebagai ajang kolaborasi dalam menghadapi tantangan minyak sawit berkelanjutan.
Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), lembaga nirlaba multi stakeholder akan kembali mengadakan Konferensi Meja Bundar Tahunan tentang Minyak Sawit Berkelanjutan (RT2023), yang akan berlangsung pada 20 – 22 November 2023 lalu di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Indonesia.
Kegiatan ini menjadi Roundtable Meeting (RT) pertama setelah masa pandemi yang panjang diadakan tahun 2022 lalu di Kuala Lumpur, Malaysia. Pada gelaran RT tersebut menjadi yang paling sukses lantaran dihadiri lebih dari 800 delegasi berasal dari 40 negara. “Kami ingin menjaga momentum ini tetap berjalan tahun ini,” catat pihak RSPO dalam keterangannya diterima InfoSAWIT, belum lama ini.
BACA JUGA: Beda Bursa CPO Dengan Mengendalikan Harga
Untuk kegiatan RT2023 ini rencananya akan mengusung tema “Partners for the Next 20”, yang menghadirkan peluang untuk secara kolaboratif mengambil tindakan nyata atas tantangan yang akan dihadapi industri minyak sawit berkelanjutan.
Melihat tantangan tersebut, Diyakini RT2023 yang digelar di Jakarta, Indonesia, akan membuka lebih banyak peluang bagi RSPO dan mitra untuk mencapai visi bersama saat kelapa sawit berkelanjutan menuju peringatan 20 tahun RSPO pada April 2024 mendatang.
Diungkapkan Chief Executive Officer, Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), Joseph (JD) D’Cruz, ini adalah kesempatan untuk merayakan pencapaian luar biasa yang telah dicapai kemitraan RSPO selama dua puluh tahun terakhir, mulai dari memobilisasi proses multi-pemangku kepentingan hingga membawa hampir 20% dari produksi minyak sawit global di bawah standar sertifikasi yang paling ketat guna meningkatkan mata pencaharian petani kecil, pekerja, dan komunitas lokal di seluruh dunia, untuk menunjukkan bahwa keberlanjutan dan kemakmuran ekonomi dapat hidup berdampingan secara harmonis.
BACA JUGA: Indonesia Siapkan Clearing House Digital Plaform, Malaysia Rilis SIMS Untuk Hadapi EUDR
“Untuk melanjutkan momentum ini, RT2023 akan dipusatkan pada tema, “Partners for the Next 20”, menyoroti kunci untuk mencapai tujuan kami selama dua dekade ke depan. Kita mempunyai peluang, sebagai kemitraan global, untuk mengambil tindakan tegas guna mengatasi tantangan masa depan industri minyak sawit berkelanjutan,” kata Joseph (JD) D’Cruz.
Lantas diskusi tersebut akan membantu menyusun strategi untuk terus membuat perubahan yang berdampak di sektor pertanian, khususnya pada saat yang kritis bagi planet. ”Kami berharap dapat memperkuat kemitraan kami seiring dengan langkah kami ke depan dalam 20 tahun ke depan dan seterusnya,” tandas D’Cruz. (T2)