InfoSAWIT, MEDAN – PT. Riset Perkebunan Nusantara (RPN) kembali menggelar pelatihan yang didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS) dan Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari serangkaian pelatihan sebelumnya di Provinsi Aceh, kali ini dilaksanakan di Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara. Pelatihan berjudul ‘Teknik Pemetaan Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit’ diikuti oleh 28 peserta selama lima hari, dari tanggal 15 hingga 19 Juli 2024, di Medan.
Pelatihan ini merupakan bagian dari Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit (SDMPKS) yang diselenggarakan oleh BPDP KS dan Ditjen Perkebunan, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan pekebun dalam teknik pemetaan. Dr. Winarna dari PT RPN menyatakan pentingnya kepastian lokasi dalam pertanian kelapa sawit, yang merupakan fokus utama dari Program PSR.
Dr. Winarna juga menyambut baik inisiatif pelatihan ini sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas SDM dalam sektor perkebunan, yang selama ini telah terintegrasi dengan modul tentang budidaya dan pasca panen/pengolahan. “Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan dasar dan keterampilan praktis dalam pemetaan, tetapi juga berpotensi menjadi motor transformasi di masing-masing desa peserta,” katanya dalam keterangan resmik diterima InfoSAWIT ditulis Rabu (17/7/2024).
BACA JUGA:
Peserta pelatihan dilatih dalam kebijakan dan regulasi terkait, dasar-dasar pemetaan lahan, penggunaan berbagai alat seperti GPS, drone, dan perangkat mobile, serta teknik tracking lahan dan sensus tanaman. Mereka juga mempelajari pembuatan polygon dan peta kebun, pengolahan data, analisis pengukuran, serta penyajian peta.
Kegiatan praktik dilakukan di Kebun Percobaan PT RPN di Kebun Aek Pancur, Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang. Sofyan Arifin, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Asahan, menyampaikan apresiasi atas kesempatan yang diberikan oleh BPDP KS ini. Ia berharap pelatihan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi semua peserta, terutama dalam mendukung pembuatan Standar Tera Desa (STDB) yang memerlukan data pemetaan yang akurat. (T1)