InfoSAWIT, PONTIANAK – Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma di Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian, Ardi Praptono, menyampaikan pentingnya peran sawit rakyat dalam perekonomian nasional. Ia menekankan bahwa sektor pertanian, khususnya subsektor perkebunan kelapa sawit, menjadi andalan ekonomi Indonesia, terutama saat menghadapi tantangan seperti pandemi.
“Selama pandemi, sektor pertanian, khususnya perkebunan kelapa sawit, berperan besar dalam menjaga kestabilan ekonomi nasional. Namun, kita masih menghadapi beberapa kendala, seperti kondisi iklim yang tidak menentu, teknik budidaya yang belum optimal, serta penggunaan benih unggul yang masih rendah,” ujar Ardi dalam acara Indonesian Palm Oil Smallholder Conference & Expo 2024 (IPOSC) ke 4, yang dihadiri sekitar 600 petani dari seluruh Indonesia.
Ardi mengungkapkan bahwa kebun sawit rakyat saat ini menguasai 42% dari total lahan sawit nasional, yang menjadikan mereka sebagai kontributor besar terhadap produksi sawit Indonesia. “Sawit rakyat memainkan peran kunci dalam sektor ini, namun produktivitas mereka masih jauh dari potensi optimal. Untuk itu, kami mendorong penggunaan benih unggul yang bermutu baik,” tambahnya dikutip InfoSAWIT, pada Kamis (19/9/2024) di Pontianak.
BACA JUGA: IPOSC ke 4 Resmi Dibuka, Pemerintah Provinsi Kalbar Dorong Pengembangan Sawit Berkelanjutan
Dalam acara tersebut, Ardi juga menyoroti program peremajaan sawit rakyat yang didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Melalui program ini, pemerintah menyediakan bantuan berupa benih unggul serta sarana dan prasarana pendukung. “Kami berharap petani sawit dapat memanfaatkan program ini secara maksimal. Pengajuan proposal untuk program peremajaan dan bantuan dari DPD PKS akan kami dampingi, agar petani sawit rakyat dapat meningkatkan produktivitas kebunnya,” jelas Ardi.
Selain itu, Ardi menekankan pentingnya sinergi antara petani, pemerintah, dan pihak terkait untuk memajukan sawit rakyat. “Pertemuan ini bukan hanya sebagai ajang berbagi informasi, tetapi juga untuk memperkuat kemitraan. Kami ingin sawit rakyat Indonesia semakin maju dan sejahtera ke depannya,” ujar Ardi.
Acara tersebut diakhiri dengan yel-yel semangat bersama, di mana seluruh peserta mengangkat tangan seraya menyerukan, “Sawit Rakyat Indonesia Jaya, Jaya, Kebun Sawit Sejahtera!”
BACA JUGA: TA Research Proyeksi Harga CPO RM 3.800 per ton Selama 2025
Dengan adanya dukungan pemerintah melalui berbagai program serta komitmen kuat dari para petani, diharapkan sawit rakyat Indonesia dapat terus berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional. (T2)