InfoSAWIT, KUALA LUMPUR — Kementerian Perkebunan dan Komoditas (KPK) Malaysia telah menyetujui peremajaan (replanting) lahan kelapa sawit seluas 3.599 hektare di bawah skema Pembiayaan Peremajaan Kelapa Sawit untuk Petani Kecil, melalui program TSPKS 2.0. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Malaysia untuk meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit nasional.
Wakil Menteri Perkebunan dan Komoditas Malaysia, Datuk Chan Foong Hin, menjelaskan bahwa sekitar 1.440 hektare lahan saat ini sedang dalam proses penanaman kembali, sementara 550 hektare lainnya masih dalam status pengawasan. Program ini diharapkan mampu mendukung target peremajaan kelapa sawit tahun ini seluas 5.900 hektare.
“Jika semua proyek penanaman kembali ini berhasil dilaksanakan pada tahun ini, kita akan dapat memanfaatkan alokasi anggaran sebesar RM100 juta yang telah disediakan khusus untuk program ini,” jelas Datuk Chan dalam sesi tanya jawab di Dewan Rakyat, dikutip InfoSAWIT dari Bernama Kamis (31/10/2024).
BACA JUGA: Kementerian Pertanian Dorong Keberlanjutan Sawit Rakyat, Program “Sawit Goes To Pesantren” Meluncur
Program peremajaan ini ditujukan untuk petani kecil swasta yang memenuhi syarat. Kementerian menargetkan peningkatan jumlah pohon kelapa sawit berusia matang, yaitu antara sembilan hingga delapan belas tahun, yang lebih produktif. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan hasil tandan buah segar (TBS) serta produksi minyak sawit mentah (CPO) di Malaysia.
Selain itu, Kementerian Perkebunan dan Komoditas Malaysia memiliki target peremajaan tahunan sebesar 4 persen dari total lahan perkebunan kelapa sawit yang mencakup 5,7 juta hektare. Pada tahun 2022, lahan yang diremajakan mencapai 97.130 hektare atau 1,7 persen, sementara pada 2023 mencapai 132.000 hektare atau 2,3 persen dari total lahan perkebunan sawit.
Dengan terlaksananya program ini, Datuk Chan optimis bahwa produksi CPO domestik dapat meningkat hingga 1,5 juta ton. Selama tiga tahun terakhir, Malaysia telah mencatatkan tren positif dalam produksi TBS, dari 91,39 juta ton pada 2021, menjadi 94,8 juta ton pada 2022, dan mencapai 94,9 juta ton pada 2023. Sementara itu, produksi CPO juga mengalami kenaikan bertahap dari 18,12 juta ton pada 2021, menjadi 18,45 juta ton pada 2022.
BACA JUGA: Mengerek Produktivitas Sawit dari Spesies Baru Serangga Penyerbuk
Program peremajaan ini diharapkan dapat mendorong kelangsungan dan keberlanjutan industri kelapa sawit Malaysia di tengah persaingan global yang semakin ketat, sekaligus memperkuat kontribusi sektor perkebunan terhadap perekonomian nasional. (T2)