Indonesia Umumkan Yuridiksi Berkelanjutan, Untuk Pengembangan Wilayah Layak Lingkungan

oleh -1428 Dilihat
infosawit
Dok. InfoSAWIT/Ilustrasi kebun sawit

InfoSAWIT, BALI  – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS) dan Kementerian Investasi (Badan Koordinasi Penanaman Modal/BKPM), didukung Koalisi Ekonomi Membumi (KEM), mendorong kesiapan daerah dengan cara menyiapkan sebuah model yang diharapkan dapat menarik investasi, yang memperhatikan aspek-aspek keberlanjutan dan lebih bertanggung jawab. Model dalam bentuk platform elektronik yang disebut Indikator Yurisdiksi Berkelanjutan yang saat ini  dikembangkan pemanfaatannya  untuk  sektor  perkebunan  ini,  diperkenalkan  secara  resmi  hari  ini  dalam  kesempatan  B20

Investment Forum, yang merupakan side event resmi G20 yang diselenggarakan di Bali oleh Indonesia sebagai tuan rumah. Indikator ini relevan bagi Kementerian Investasi/BKPM yang sedang menyiapkan dan membangun pipeline bagi investasi hijau berkelanjutan dari hulu ke hilir.


Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi (BKPM), Indra Darmawan menyampaikan, bahwa platform Yurisdiksi Berkelanjutan yang dibangun oleh BAPPENAS itu, dapat menjadi rujukan bagi pengembangan Peta Peluang Investasi selanjutnya yang saat ini sudah memiliki 47 proyek usulan.

BACA JUGA: Terapkan Praktik Sawit Berkelanjutan, Petani pun Turut Menurunkan Emisi Karbon

Kedepannya, Indikator Yurisdiksi Berkelanjutan akan digunakan untuk menjadi ‘alat’ kurasi   untuk menentukan peta peluang investasi berkelanjutan di daerah yang sudah terjamin kelestariannya, dan layak untuk diikutsertakan dalam kegiatan perdagangan internasional.

“Selain itu, BKPM bersama KADIN dan Koalisi Ekonomi Membumi yang terdiri dari 49 organisasi telah menyiapkan Panduan Investasi Lestari yang akan diluncurkan dan dapat digunakan oleh usaha mulai yang dari berskala mikro hingga berskala besar sebagai bentuk kesiapan pelaku usaha untuk mendorong investasi berkelanjutan,” katanya dalam keteranga resmi diterima InfoSAWIT, Jumat (11/11/2022).

Upaya tersebut tidak lepas dari agenda besar pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Deputi Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS, Vivi Yulaswati menyatakan, peluang investasi yang berkelanjutan ini dapat turut mempercepat tercapainya berbagai butir TPB, antara lain mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, menghapuskan kelaparan, serta tentunya meningkatkan pertanian berkelanjutan.

BACA JUGA: Produksi Kedelai China Capai Rekor Tertinggi, Sawit Hati-hati

Seiring dengan terbukanya peluang investasi, daerah perlu meningkatkan daya produksi dan daya saing, agar mampu menjawab kebutuhan pasar global. “Tentunya dilakukan secara  inklusif  dan  tetap  menjaga  kelestarian  alam,  dengan  tujuan  mendorong pertumbuhan  ekonomi  yang berkelanjutan,” kata Vivi Yulaswati.

Maka itu tutur Plt. Direktur Pangan dan Pertanian, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS. Anang Noegroho Setyo Moeljono, kualitas tata kelola ruang dan lahan secara lebih berkelanjutan perlu menjadi perhatian lintas sektor. Oleh karenanya, BAPPENAS merancang indikator yang dapat mengukur praktik perkebunan yang berkelanjutan dengan berbasis yurisdiksi, sebagai sarana untuk meningkatkan kesiapan pemerintah daerah dalam mengelola komoditi dan bahan pangan lokalnya secara lestari.

“Indikator ini dapat digunakan untuk dua tujuan utama. Pertama, sebagai sebuah indikator dari pemerintah nasional yang membantu menerjemahkan kebutuhan pasar global, kedua, berfungsi sebagai ‘alat’ bagi daerah agar dapat mempromosikan portofolio-nya sehingga dapat mengakses investasi berkelanjutan,” katanya.

BACA JUGA: Kemitraan Penting Bagi Keberlanjutan Sawit, Khususnya Untuk Generasi Kedua

Sekadar informasi, telah terdapat delapan kabupaten yang telah menunjukkan minatnya untuk memanfaatkan instrumen ini dan bertekad untuk mempraktikkan tata kelola sektor perkebunan secara lebih lestari. Kabupaten-kabupaten tersebut adalah Aceh Tamiang, Kapuas Hulu, Kotawaringin Timur, Kutai Timur, Sanggau, Seruyan, Siak, dan Sigi, yang juga hadir dalam gelaran B20 dan mengukuhkan komitmennya. (T2)

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com