InfoSAWIT, JAKARTA – Pasar saham Asia-Pasifik, pada Kamis (4/5/2023), mengalami penurunan setelah Federal Reserve AS meningkatkan suku bunga sebesar 25 basis poin sesuai dengan prediksi banyak analis saham. Akibatnya, kisaran suku bunga dana federal kini mencapai 5%-5,25%, yang merupakan level tertinggi sejak Agustus 2007.
Naiknya suku bunga The Fed, berdasarkan pantauan Redaksi InfoSAWIT, juga berpengaruh terhadap turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari kemarin. Dimana pada perdagangan Rabu (3/5/2023), IHSG ditutup melemah sebesar 50 poin (0,74%) ke level 6.812.
Kondisi serupa juga dialami para emiten sawit, yang sebagian besar mengalami penurunan harga jual sahamnya.
BACA JUGA: Walhi Tuntut Kerangka Acuan Penyelidikan Dugaan Pelanggaran Astra Agro Transparan
Seperti PT Astra Agro Lestari Tbk, emiten sawit yang memiliki kode AALI ini, terus turun harga sahamnya hingga 42,80%
Berdasarkan pantauan Redaksi InfoSAWIT, emiten AALI terus mengalami penurunan harga sejak 5 tahun lalu. Tepatnya pada tanggal 2 Mei 2018, harga saham per lembarnya seharga Rp. 12.550.
Kinerja saham AALI, pada Kamis (4/5/2023) kembali mengalami penurunan hingga Rp. 7.550 per lembar saham.
BACA JUGA: Astra Agro Jadi Emiten Terbaik Di Ajang Saham 2022
Jika dibandingkan dengan harga saham 5 tahun lalu, maka harga saham ini telah mengalami koreksi hingga 42,80%. Dimana nilai saham 5 tahun lalu seharga Rp.12.550 terjungkal turun menjadi Rp. 7.550 per lembar saham. (T1)