InfoSAWIT, JAKARTA – RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) terus memimpin inovasi dalam upaya memetakan wilayah baru dan mendigitalisasi sistem ketelusuran sawit melalui Sistem Sertifikasi, Perdagangan, dan Ketelusuran RSPO (Certification, Trade, and Traceability System/CTTS). Diluncurkan pada Oktober 2023, sistem ini dibangun melalui konsorsium tripartit yang melibatkan para ahli teknologi pertanian global.
Sistem ini bertujuan untuk menyediakan solusi terbaik dalam mendukung praktik sawit berkelanjutan, memenuhi persyaratan saat ini, dan mengantisipasi perkembangan masa depan. RSPO aktif terlibat dengan Komisi Eropa, berbagi pengetahuan dengan semua pihak terkait, dan merespons secara proaktif terhadap peraturan global yang semakin ketat, termasuk Peraturan Deforestasi UE (EUDR).
Director Assurance RSPO, Aryo Gustomo menjelaskan, bahwa sistem ini akan memastikan keakuratan informasi yang dibutuhkan dalam praktik sawit berkelanjutan. Ini mencakup data lokasi kebun, blok kebun sawit, serta kredit transaksi. Alat ini dirancang untuk memberikan akurasi data yang lebih lengkap guna mengatasi tantangan saat ini.
BACA JUGA: Dialog Industri Sawit Malaysia ke-14 (MPOID) Diskusikan Isu Utama Sawit
“Sistem ini mempertimbangkan berbagai aspek, dan proyek ini sudah berlangsung beberapa bulan. Kami telah mengidentifikasi kebutuhan yang harus dimasukkan ke dalam alat ini dan masih terus bekerja sama dengan para pengembang perangkat lunak untuk terus mengembangkan bentuk dan pola kerjanya,” ungkap Aryo Gustomo dalam konferensi pers di Jakarta pada akhir November 2023 lalu.
Dengan langkah ini, RSPO mencoba memberikan kontribusi penting dalam meningkatkan transparansi dan ketelusuran dalam rantai pasok minyak sawit global, seiring dengan komitmen untuk memajukan praktik sawit berkelanjutan di seluruh dunia.
BACA JUGA: Mahasiswi Doktoral FTUI Bahas Potensi Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit dalam Desertasinya
“Kami sudah melakukan Identifikasi kebutuhan apa saja yang harus kita masukkan ke dalam tools tersebut, dan masih terus bekerja dengan melibatkan para programmer software, untuk bentuk dan pola kerjanya yang masih akan terus dikembangkan,” katanya. (T2)