InfoSAWIT, JAKARTA – Sebagai bagian dari Supernova Ecosystem, LTKL (Lingkar Temu Kabupaten Lestari) telah memperkuat komitmennya dalam mengembangkan model ekonomi berkelanjutan di sembilan anggota kabupaten lestari. Fokus utama dari upaya ini adalah membangun ekonomi lokal yang berkelanjutan dengan inovasi berbasis alam yang ramah sosial dan lingkungan.
Komitmen kabupaten anggota LTKL untuk membangun model ekonomi yang berkelanjutan diwujudkan melalui pengembangan usaha lestari yang mengedepankan produk bernilai tambah dari potensi komoditas lestari di wilayah mereka. Diharapkan bahwa dengan menjaga hutan, gambut, dan ekosistem penting, ekonomi lokal dapat tumbuh, sementara produk-produk dari usaha hijau ini dapat menembus pasar nasional.
Namun, tantangan besar yang dihadapi dalam pengembangan UMKM lestari di kabupaten adalah kurangnya akses pendanaan produksi, kapasitas SDM, transfer teknologi, akses pasar, dan jaringan logistik. Untuk mengatasi tantangan ini, LTKL berkolaborasi dengan Supernova Ecosystem dan Koalisi Ekonomi Membumi (KEM) dengan melakukan pemetaan potensi daerah dan pelaku rantai nilai berdasarkan konsep rantai nilai.
BACA JUGA: PT BMB Bantah Cemari Sungai yang Mengakibatkan Ikan Mati
Deputy Head Partnership, Communication and Resource Mobilization LTKL, Vitri Sekarsari menjelaskan, bahwa mereka telah bekerja sama dengan pemerintah kabupaten anggota dan mitra multipihak untuk melakukan pemetaan potensi komoditas dan pengembangan produk inovasi berbasis alam. “Ini dilakukan terutama di bagian hulu, dengan fokus pada komoditas agroforestri, aquaculture, bambu, kopi, kakao, kelapa, dan jasa ekosistem,” kata Vitri Sekarsari dalam keterangannya diterima InfoSAWIT belum lama ini.
Melalui sentra inkubasi, sentra inovasi, dan sentra produksi di lima kabupaten LTKL, lebih dari 193 UMKM telah difasilitasi untuk menjalani proses inkubasi menjadi UMKM hijau. Dari jumlah tersebut, sekitar 45 UMKM saat ini mendapatkan pendampingan intensif selama 1-2 tahun untuk menjadi UMKM yang siap untuk investasi.
Beberapa UMKM seperti Alam Siak Lestari, Pinaloka di Siak, SSL, dan Kalara Borneo telah berhasil mendapatkan akses pasar dan pendanaan melalui program bisnis matching, inkubasi usaha, riset pasar, dan pendampingan intensif.
Lebih lanjut, Vitri menyebutkan bahwa untuk memfasilitasi akses keuangan dan pasar di bagian hilir rantai pasok, LTKL dan KEM bekerja sama dengan Kementerian Investasi/BKPM meluncurkan Panduan Investasi Lestari. Panduan ini bertujuan untuk menjadi basis legal transformasi bisnis, termasuk UMKM, ke praktik yang lebih lestari.
Selain itu, LTKL juga bekerja sama dengan APKASI, Kementerian Dalam Negeri, dan LKPP untuk mendorong produk UMKM lestari masuk dalam sistem e-katalog dan e-procurement.