InfoSAWIT, JAKARTA – Sub Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PTPN IV PalmCo, terus membuktikan komitmennya dalam meningkatkan produktivitas petani sawit mitra binaannya. Seluruh Koperasi Unit Desa (KUD) yang bermitra dalam program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) PalmCo berhasil mencapai produktivitas rata-rata tanaman menghasilkan (TM) tahun pertama sebesar 12,57 ton tandan buah segar (TBS) per hektar per tahun. Angka ini lebih tinggi 0,57 ton dibandingkan standar nasional yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS).
“Alhamdulillah, dari lebih 10 ribu hektare areal PSR yang dikelola perusahaan, produktivitas TBS kebun sawit petani binaan kami konsisten di atas standar nasional setiap tahunnya,” ujar Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, dalam keterangan tertulis dikutip InfoSAWIT, Kamis (27/3/2025).
Selain produktivitas rata-rata yang melampaui standar nasional, beberapa KUD bahkan mampu mencapai hasil lebih tinggi. KUD Makarti Jaya di Riau misalnya, mencatatkan produksi hingga 18 ton TBS per hektar per tahun, jauh di atas standar nasional yang hanya 12 ton.
BACA JUGA: Pemerintah Kuasai Kembali 1 Juta Hektare Lahan Sawit dari 369 Perusahaan
Jatmiko menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil penerapan pola single management yang menekankan kesetaraan antara perusahaan dan petani plasma beserta kelembagaannya.
“Dengan pola tersebut, seluruh proses pengelolaan kebun dilakukan perusahaan dengan standar terbaik, mulai dari penggunaan bibit bersertifikat, bimbingan teknis, pendampingan budidaya, hingga aspek lain yang memberi nilai tambah bagi petani,” jelasnya.
Selain peningkatan produktivitas, PalmCo juga memberikan nilai tambah kepada petani plasma yang bermitra dalam sistem single management. Salah satunya adalah penerapan digitalisasi melalui pemetaan geospasial yang memungkinkan pemantauan kebun secara lebih efektif.
BACA JUGA: Musim Mas Group Gelar Safari Ramadan, Santuni 650 Anak Yatim dan Bagikan 6.000 Bingkisan Idulfitri
Lebih lanjut, perusahaan juga mendorong petani untuk mendapatkan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), yang meningkatkan daya saing produk petani di pasar global serta memberikan nilai tambah dalam bentuk premium fee bagi petani yang menerapkan praktik perkebunan berkelanjutan.
“Sertifikasi ini tidak hanya meningkatkan daya saing produk petani di pasar global, tetapi juga memberikan nilai tambah berupa premium fee bagi mereka karena telah menerapkan praktik perkebunan yang memperhatikan lingkungan,” pungkas Jatmiko. (T2)