InfoSAWIT, JAKARTA – Empat tahun yang lalu, hidup Abdul Latif Manik berubah drastis ketika ia menderita stroke yang mengubah segalanya. Namun, yang membedakan dirinya adalah bagaimana ia menanggapi situasi tersebut. Ia tidak pernah melihat kondisinya sebagai akhir dari segalanya. Sebaliknya, Abdul Latif Manik memilih untuk membangun kekuatan dalam dirinya dan berusaha memperbaiki diri setiap hari.
Dilansir InfoSAWIT dari laman resmi Fortasbi, Kamis (10/8/2023), pada usia 63 tahun, Abdul Latif masih memiliki semangat dan tekad yang membara. Ia tidak membiarkan keterbatasannya menjadi penghambat. Bukti nyata dari semangatnya yang tak tergoyahkan adalah ketika ia memutuskan untuk berpartisipasi dalam Pelatihan Standar Petani Swadaya RSPO (RISS) yang diadakan oleh Asosiasi Bentang Alam binaan PT Gunung Melayu (Asian Agri), di Kabupaten Asahan, Sumatra Utara, pada akhir Juli yang lalu.
Perjalanan menuju lokasi pelatihan bukanlah hal yang mudah bagi Abdul Latif. Dengan jarak sekitar 100 meter dari rumahnya, ia harus diantar oleh anak menantunya. Meskipun kondisi ini jelas tidak mudah, Abdul Latif tetap yakin bahwa tidak ada yang tidak mungkin asalkan memiliki tekad dan semangat yang kuat.
BACA JUGA: Harga Minyak Sawit di Bursa Malaysia Turun RM 40 per ton pada Kamis (9/8)
Petani sawit yang memiliki lahan seluas 3,6 ha itu menjelaskan, bahwa ia ingin terus belajar dan memperdalam pemahamannya tentang Prinsip dan Kriteria RSPO. Ia juga ingin tahu bagaimana dapat berperan dalam praktik pertanian yang baik dan berkelanjutan.
Tidak hanya keberanian, tetapi juga kemampuannya untuk tetap berbicara dan berinteraksi dengan orang lain meskipun dengan keterbatasan fisiknya. Saat menjadi peserta pelatihan, ia berhasil menjawab dengan tepat pertanyaan dari Group Manager Koperasi Produsen UD Lestari, Jumadi, yang menjadi pemateri pada acara tersebut.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Sumsel Periode I-Agustus 2023 Naik Rp 24,93/Kg, Cek Harganya..
“Momen ini sangat menyentuh. Seorang peserta pelatihan yang juga menderita stroke mampu menjawab kuis yang diajukan pemateri. Saya merasa sangat terinspirasi, petani yang dengan keterbatasannya masih mau mengikuti pelatihan, bagaimana dengan petani-petani lain yang masih dalam kondisi sehat? Ini sangat memotivasi kami, dan khususnya bagi Asosiasi Bentang Alam,” ujar Group Manager Koperasi Produsen UD Lestari, Jumadi. (T2)