InfoSAWIT, JAKARTA – Salah satu perusahaan yang menjadikan minyak sawit sebagai fokus bisnisnya adalah PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), yang didirikan pada tahun 2014 dan aktif dalam bidang perkebunan kelapa sawit sejak tahun 2019.
Lantas pada tahun 2023, JARR melakukan penggabungan usaha dengan perusahaan terafiliasi, PT Jhonlin Agro Lestari (JAL). Merger ini tidak hanya meningkatkan aset JARR, tetapi juga mengoptimalkan birokrasi dan mengendalikan biaya dengan adanya proses yang lebih pendek. Produktivitas pun meningkat, mengingat tanaman milik JAL memiliki usia yang lebih tua dan lebih banyak menghasilkan.
Corporate Secretary JARR, Irena Cyntia, menyatakan bahwa fokus utama perusahaan saat ini adalah pada pengolahan minyak kelapa sawit menjadi FAME (Fatty Acid Methyl Ester), suatu bahan baku utama dalam produksi biodiesel. Keputusan untuk melantai di BEI dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan bisnis baru dan memperoleh citra korporat yang lebih baik serta menjaga tata kelola perusahaan.
BACA JUGA: Inovasi Lidi dan Umbut Sawit, Jadi Peluang Bisnis Menarik Disela-sela Berkebun
Setelah merger, lahan Hak Guna Usaha (HGU) JARR bertambah menjadi 27 ribu hektare, dan rencana tanam mencapai sekitar 22 ribu hektare. JARR berfokus pada pengolahan FAME, dengan pangsa pasar utama untuk biodiesel sawit untuk PT Pertamina Patra Niaga, PT Exxon Mobil Lubricant Indonesia, dan PT AKRA Korporindo Tbk.
“Pangsa pasar utama JARR adalah memenuhi kebutuhan pemerintah, yaitu B100 untuk PT Pertamina Patra Niaga,” ungkap Irena Cyntia, seperti ditulis kontan.co.id.
Sebelumnya, ada tahun 2019, perusahaan ini memulai pembangunan pabrik refinery dan pabrik biodiesel untuk mengolah Tandan Buah Segar (TBS) menjadi biodiesel, dengan kapasitas 1.500 ton per hari atau 450.000 ton per tahun.
BACA JUGA: Pemerintah Perkuat Sistem Digital di Sektor Sawit, Cegah Kebocoran Kerugian Negara
Pada tahun 2021, JARR menyelesaikan pembangunan pabrik minyak goreng dengan kapasitas 250 ton per hari. Pada tanggal 4 Agustus 2022, perusahaan ini melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harga penawaran Rp 300 per saham, berhasil meraih dana sebesar Rp 366,8 miliar setelah melepas 15,29% saham kepada masyarakat.
Dengan strategi ini, JARR berkomitmen untuk terus berkontribusi pada pengembangan industri biodiesel dan menjadi pelaku utama dalam menyongsong masa depan energi terbarukan dari minyak kelapa sawit. (T2)