Pemerintah Perkuat Sistem Digital di Sektor Sawit, Cegah Kebocoran Kerugian Negara

oleh -1367 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT
infosawit
Dok. Sawit Fest 2021/Foto: Dede Sugiana/Ilustrasi kebun sawit.

InfoSAWIT, JAKARTA – Sebelumnya Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengumumkan prestasi pemerintah dalam mencegah kebocoran kerugian negara yang berasal dari sektor batu bara. Langkah preventif ini berhasil dilakukan melalui implementasi sistem digital yang dikenal dengan nama Sistem Informasi Mineral dan Batu Bara (Simbara). Tak hanya di sektor batu bara, pemerintah juga telah melibatkan industri minyak kelapa sawit (CPO) dalam upaya serupa.

Menurut Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, M. Firman Hidayat, pengawasan melalui sistem digital pada sektor minyak sawit mentah (CPO) sudah dimulai sejak pertengahan tahun ini. Sebelumnya, pelaporan mandiri oleh perusahaan-perusahaan sektor ini didorong oleh Satgas Sawit. Sebagai hasilnya, jumlah perusahaan yang terdaftar meningkat drastis dari 959 perusahaan menjadi 2.139 perusahaan, yang semuanya terhubung secara digital.


“Selain di batu bara, kita kerjakan juga di kelapa sawit dan ini baru kita kerjakan di pertengahan tahun ini,” tutur Firman saat konferensi pers secara online, Jumat (22/12/2023).

BACA JUGA: Harga TBS Sawit Jambi Periode 22-28 Desember 2023 Naik Tipis, Cek Harganya..

Digitalisasi ini memberikan dampak positif pada tata kelola dan penerimaan negara. Firman menjelaskan bahwa data-data yang terkumpul dapat digunakan oleh seluruh Kementerian/Lembaga (K/L) untuk memperbaiki tata kelola.

Sebagai contoh, meskipun perusahaan sudah terdaftar di Direktorat Jenderal Pajak, data luas lahan yang dilaporkan sebelumnya lebih kecil dibandingkan dengan yang terdaftar dalam Sistem Informasi Perizinan Perkebunan (Siperibun). Namun, dengan adanya digitalisasi, kepastian data tersebut kini dimiliki oleh Direktorat Jenderal Pajak.

Firman juga menyoroti manfaat ekstensifikasi data, di mana informasi yang awalnya belum tercatat di Pajak, namun ada di Siperibun, memungkinkan Pajak untuk lebih efektif mengawasi wajib pajaknya. Hal ini tidak hanya berkontribusi pada potensi penerimaan negara, tetapi juga mempercepat penyelesaian masalah di sektor sawit yang terkait dengan kawasan hutan.

BACA JUGA: Stakeholder dan Sejumlah Dekan Peternakan Lakukan Field Visit Sawit Sapi di PT SISKA

Meskipun harga komoditas, termasuk CPO, mengalami penurunan pada tahun ini, digitalisasi Simbara, Siperibun, dan sistem lainnya membuktikan diri sebagai alat efektif dalam menangani kebocoran-kebocoran dan potensi korupsi. (T2)

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com