InfoSAWIT, JAKARTA – Pemerintah mengklaim kebijakan soal ketersediaan dan satu harga minyak goreng curah sawit bagi masyarakat sudah terlaksana dengan baik. Kebijakan itu semakin sukses tatkala kebijakan distribusinya didukung sepenuhnya oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
“Di awal tahun ini, pemerintah juga telah memberlakukan kebijakan satu harga untuk minyak goreng sawit, yang kemudian di dukung kebijakan distribusi minyak goreng sawit curah bersubsidi oleh BPDKS yang berhasil mendorong percepatan distribusi untuk mengurangi kelangkaan minyak goreng curah,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT, Selasa (5/7/2022) di Jakarta.
Kata Dia, saat ini kebijakan minyak goreng sawit curah untuk rakyat juga dikembangkan oleh pemerintah yang merupakan tindak lanjut daripada keberpihakan minyak goreng curah bersubsidi.
BACA JUGA : Harga TBS Sawit Bakal Terjun Bebas, SAMADE Kritik Keras Pemerintah
Dirjen Industri Agro memastikan kalau perusahaan-perusahaan yang telah berpartisipasi dalam program tersebut dapat melakukan konversi untuk perizinan ekspor pada program minyak goreng curah rakyat.
Sekadar mengingatkan, dari data Kementerian Perindustrian terlihat kalau hingga 1 Juli 2022, sebanyak 130 perusahaan sudah mendaftar ke dalam Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SIMIRAH) 2.0. Dari total tersebut, meliputi 51 produsen Crude Palm Oil (CPO), dan 79 produsen minyak goreng sawit (MGS).
“Di dalam program Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR), saat ini sudah terdapat penambahan produsen, yang awalnya 75 perusahaan pada program Minyak Goreng Curah Bersubsidi, menjadi 79 perusahaan MGS,” kata Putu Juli Ardika.
Ia menyampaikan, dari total 130 perusahaan yang mendaftar di SIMIRAH 2, sebanyak 98 perusahaan sudah mendapatkan nomor registrasi. Mereka terdiri dari 24 produsen CPO dan 74 produsen minyak goreng sawit (MGS).
“Semua yang mendaftar, tidak ada yang ditolak. Tetapi yang belum mendapat nomor registrasi itu karena masih proses verifikasi atau masih melengkapi data yang kurang,” ucap Putu Juli Ardika. (T5)