InfoSAWIT, JAKARTA – Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan 15 Lembaga Penyelenggara Pelatihan. Acara ini menandai upaya BPDPKS dalam mendorong peningkatan kualitas dan produktivitas industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia.
Lembaga Penyelenggara Pelatihan yang terlibat mencakup berbagai institusi di seluruh Indonesia, seperti PT. LPP Agro Nusantara di Yogyakarta, PT. Global Scholarship Service (IPBTraining) di Bogor, Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta, dan lainnya.
Direktur Utama BPDPKS, Eddy Abdurrachman, memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan ini dan menyetujui pendanaan sebesar Rp 84 miliar. Sebanyak 11 jenis pelatihan akan diberikan bagi 6.437 peserta di 14 provinsi penghasil kelapa sawit Indonesia.
BACA JUGA: Menghadapi Ancaman Berita Palsu: Perkuat Pengetahuan Tentang Minyak Sawit
Eddy Abdurrachman menegaskan bahwa Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit merupakan inisiatif penting. “Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit, tetapi juga untuk memastikan bahwa industri ini berkembang secara berkelanjutan,” dilansir InfoSAWIT dari lama resmi BPDPKS ditulis Senin (6/5/2024).
Tantangan dalam mencapai target nasional tahun 2030 untuk meningkatkan produktivitas CPO menjadi sebesar 60 juta ton sangatlah besar, sehingga perlu didukung dengan pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, profesionalisme, dan kemandirian pekebun serta masyarakat perkebunan kelapa sawit lainnya.
Seremoni penandatangan perjanjian Kerjasama pelatihan ini juga dihadiri oleh Ketua Komite Pengembangan SDM PKS Darmansyah Basyaruddin, yang menyampaikan pentingnya koordinasi antara lembaga penyelenggara pelatihan, BPDPKS, Ditjen Perkebunan, dan Dinas terkait di daerah.
BACA JUGA: 144 Petani di Muara Enim Peroleh Pelatihan Guna Mempertajam Kualitas Panen Kelapa Sawit
Kepala Divisi Program Pelayanan BPDPKS, Arfie Thahar, menutup acara dengan menyampaikan bimbingan teknis persiapan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban kegiatan pelatihan. Kegiatan pelatihan bagi masyarakat kelapa sawit ini akan dilakukan secara bertahap selama 6 bulan sejak April 2024. (T2)