InfoSAWIT, JAKARTA – Geliat perkebunan kelapa sawit tak berhenti begitu saja, misalnya yang dilakukan Grup Kacang Garuda salah satu anak usaha dari Tudung Group, tercatat terus mengembangkan perkebunan kelapa sawit sambil menggandeng petani. Alasannya saat ini perkebunan kelapa sawit milik petani berpotensi untuk terus tumbuh.
Terlebih merujuk informasi dari Kementerian Pertanian, kepemilikan lahan sawit petani mencapai sekitar 42% dari total perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang diperkirakan telah seluas 10,9 juta ha.
Saat ini kabarnya pengembangan kebun sawit di Grup Kacang Garuda dipegang langsung oleh generasi ketiga dari pendiri Tudung Group, yakni Adhitya Eka Putera Soenjoto.
BACA JUGA:Harga CPO Masih Akan Berkisar RM 4.000 per ton di 2023
Anak pertama dari Sudhamex AWS itu berpendapat, dengan mengajak keterlibatan petani dalam membangun perkebunan kelapa sawit bakal bisa dilakukan secara berkelanjutan, lewat prinsip 3K, yakni Komunal, Kerjasama dan Kontan.
“Petani sangat penting keberadaannya, lantaran memiliki kekuatan besar sebagai suatu kelompok atau komunal,” kata Adhitya, yang pernah mengenyam pendidikan di University of Michigan dan Babson University, Boston Amerika Serikat kepada InfoSAWIT.
Kendati memiliki potensi besar sayangnya kata pria yang pernah bekerja di perusahaan Ernst & Young Hongkong itu menilai, posisi petani masih sangat lemah dimata pemodal, lantaran tidak sedikit perbankan yang ogah guna memberikan pembiayaan bagi petani, utamanya dalam mengembangkan perkebunan kelapa sawit, terlebih saat ini harga CPO yang masih berfluktuasi.
BACA JUGA: Berbagi Keuntungan Besar Bisnis CPO
Sekadar informasi saat ini Tudung Group mengelola perkebunannya lewat anak usahanya Tudung Agri yang memiliki dua anak usaha yakni PT Garuda Bumi Perkasa dan PT Bumi Mekar Tani. (T2)